Mom, sudahkah familiar dengan masa golden age? Golden age adalah periode di mana otak dan fisik anak tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Masa emas anak terjadi ketika anak berumur 0-5 tahun.

Orang tua harus tahu bagaimana memanfaatkan momen ini karena pada masa ini anak sedang kritis-kritisnya. Ini adalah waktu di mana berbagai pondasi perkembangan dan pertumbuhan terbentuk, terutama kecerdasan. Di masa balita, anak memperoleh banyak pengalaman baru tentang apapun. Pengalaman ini akan tertanam kuat pada alam bawah sadarnya yang akan diingat sampai dewasa.

Di periode ini anak juga sedang berada pada tahap pembentukan kepribadian. Oleh karena itu, orang tua harus paham bagaimana cara memperlakukan anak agar tumbuh kembangnya di masa golden age ini berjalan optimal.

Golden age: Masa kritis

Usia 0-5 tahun merupakan periode perkembangan otak manusia. Di masa ini, keempat bagian otak berkembang secara keseluruhan, termasuk pada belahan otak kanan dan belahan otak kiri.

  • Otak kanan mengendalikan anggota tubuh sebelah kiri. Aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kreativitas dikendalikan dari sini, seperti emosi, musik, daya imajinasi, dan kemampuan intuisi.

  • Otak kiri mengendalikan anggota tubuh bagian kanan. Aktivitas yang berhubungan dengan keteraturan, kerincian, dan kesistematisan dikendalikan dari sini, seperti kemampuan berhitung, menulis dan membaca.

Memasuki masa golden age anak, orang tua harus bersikap:

  • Hangat

  • Responsif dan berusaha semampu mungkin menjawab keingintahuan anak terhadap apapun

  • Disiplin

  • Sering mengajak anak berkomunikasi dan membaca

  • Selektif memilih tontonan untuk anak

Yang harus diperhatikan orang tua

Ada banyak aspek yang harus diperhatikan orang tua begitu anak memasuki masa emasnya. Orang tua perlu memastikan tumbuh kembang anak baik dari segi fisik maupun mental sudah berjalan sesuai umur.

- Perkembangan motorik halus

Mom mungkin pernah mendengar istilah motorik halus dan motorik kasar. Apa perbedaannya? Perkembangan motorik halus berkaitan dengan keterampilan anak untuk menggunakan otot kecilnya, seperti otot jari-jari tangan untuk mengendalikan benda-benda tertentu.

Pada periode golden age, Mom harus memastikan motorik halus anak berkembang dengan normal. Keterampilan motorik halus ini meliputi keluwesan jari jemari anak untuk mampu melakukan aktivitas-aktivitas halus secara mandiri, seperti mengancingkan baju, menalikan tali sepatu sendiri, mencorat-coret di kertas memakai pensil, mewarnai, melipat kertas, dan sebagainya. Jangan lupa untuk terus melatih kemampuan ini pada si kecil, ya Mom.

- Perkembangan motorik kasar

Berkebalikan dengan motorik halus, keterampilan motorik kasar berkaitan dengan kemampuan anak untuk mengendalikan otot-otot besar. Perkembangan motorik kasar meliputi keluwesan gerak, kemampuan anak untuk menyeimbangkan dan mengoordinasikan antaranggota tubuhnya. Untuk mengasah kemampuan ini, Mom bisa mengajak si kecil untuk belajar berenang, memanjat, lari, dan berbagai jenis olahraga lainnya.

- Perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif adalah kemampuan anak mendapatkan pengetahuan berdasarkan pengalaman dan berbagai informasi yang ia peroleh. Termasuk di dalamnya kemampuan mengingat, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan mengambil keputusan.

Untuk mengasah kemampuan kognitif anak, orang tua bisa memulainya dengan mendorong anak untuk aktif menjelajahi lingkungan di sekitarnya. Sering-seringlah mengajak anak pergi ke tempat baru, lalu ajak anak berdiskusi tentang apa saja yang ia lihat di sana, pengalaman apa yang dialami, dan semacamnya. Apabila anak banyak bertanya tentang suatu hal, ladeni pertanyaannya sebaik mungkin.

- Gangguan tumbuh kembang

Tidak sedikit anak yang mengalami gangguan pertumbuhan selama periode golden age. Bukan hanya perkembangan fisik, tetapi juga perkembangan psikis. Konsultasi rutin dengan dokter anak atau psikolog perlu dilakukan untuk memantau perkembangan anak, terutama apabila Mom menemukan gangguan-gangguan perkembangan anak.

- Potensi anak

Memasuki masa golden age anak, Mom harus mulai mengenali potensinya. Mom bisa mempelajari kegiatan apa yang disukai anak. Misalnya, apabila ia senang bermain musik, dorong ia untuk berani tampil di depan umum. Bila mampu, dukung dia untuk mengikuti kursus/les alat musik.

Yang harus dilakukan orang tua

Lantas apa yang harus dilakukan orang tua agar masa golden age bisa berjalan optimal?

Mengajak anak bermain sambil belajar

Masa kanak-kanak merupakan masa-masa bermain. Bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan. Stimulasi yang diberikan sambil bermain lebih cepat ditanggapi oleh anak. Ketika mood anak sedang baik seperti ini, mereka akan lebih mudah menyerap banyak pengetahuan.

Melalui aktivitas bermain, secara tidak sadar anak sekaligus belajar mengatasi konflik, belajar bersosialisasi, dan belajar percaya diri. Mom perlu membiasakan anak untuk mengenal dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya agar ia tidak gugup ketika berada di tempat baru atau di keramaian.

Selalu mendampingi anak

Tidak seperti orang dewasa, anak belum dapat berpikir dan bertindak dengan cepat. Oleh karena itu, orang tua harus selalu mendampingi anak agar mereka mengerti bagaimana menyelesaikan masalah yang muncul sehari-hari. Mom bisa mengajak anak bermain permainan jual beli, bermain susun balok, bermain rumah-rumahan, atau permainan sejenis untuk melatih kemampuan anak memecahkan masalah.

Pendidikan dari orang tua

Selain identik dengan masa pembentukan kecerdasan, golden age sekaligus merupakan masa pembentukan kepribadian anak. Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama dalam menanamkan sikap, tingkah laku, serta kebiasaan baik pada anak. Anak adalah peniru yang ulung. Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati ketika berbicara, bersikap di depan anak.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Memasukkan anak ke PAUD juga bisa menjadi pilihan bagi Mom sebelum anak masuk jenjang pendidikan dasar. Apalagi sekarang sudah banyak lembaga PAUD yang berkualitas. Melalui berbagai jenis permainan, anak diasah kemampuan fisik, emosi, kognitif dan motoriknya baik motorik halus maupun motorik kasar.

Masa emas pada anak hanya terjadi sekali seumur hidup. Oleh karena itu, orang tua perlu memandu anak agar fisik, kognitif dan mentalnya tumbuh dengan normal dan optimal sesuai usianya.