Di zaman modern seperti sekarang, sebagian besar ibu rumah tangga memiliki peran ganda sebagai perempuan bekerja. Peran ganda tersebut seringkali menimbulkan dilema ibu bekerja, menentukan bagaimana membagi prioritas antara anak dan pekerjaan.

Tak dipungkiri bahwa mengejar karir dan merawat anak seringkali menjadi dilema, sehingga Mom bingung mana yang harus dijalani terlebih dulu. Jangan khawatir Mom, karena keduanya bisa berjalan dengan seimbang lho! Yuk simak pembahasannya berikut ini.

Download aplikasi ruangmom

Faktor Penyebab Dilema Ibu Bekerja

Pembahasan seputar dilema ibu bekerja meninggalkan anak memang cukup kompleks. Perasaan bersalah yang terus menerus menghantui Mom ini mungkin dapat diatasi dengan mengetahui akar permasalahannya terlebih dahulu.

Secara umum, beberapa faktor penyebab yang melatarbelakangi seorang ibu tetap bekerja meski dikelilingi rasa bersalah yaitu:

1. Keuangan

Tentu kita tidak bisa menampik fakta bahwa kian tahun, biaya tumbuh kembang si kecil akan terus meningkat. Hal ini meliputi biaya pendidikan, kesehatan, hiburan, dan lain sebagainya.

Belum lagi persoalan tagihan rumah tangga yang wajib dibayarkan setiap bulannya. Seluruh persoalan tersebut mau tak mau membuat sebagian orang tetap memilih bekerja walau merasa berat untuk meninggalkan anak.

2. Kebutuhan Gaya Hidup

Bagi sebagian orang, pekerjaan sudah menjadi bagian besar dalam hidupnya, tak terkecuali dengan beberapa wanita. Meski rasa sayang pada sang anak memang sangat besar, sebagian ibu tetap bersikukuh untuk melanjutkan pekerjaannya karena beberapa alasan pribadi.

Perlu diingat, faktor penyebab dilema ibu bekerja satu ini tetap tidak boleh dianggap remeh, ya. Sebab dalam beberapa kasus, ada beberapa Mom yang memang tidak bisa memaksakan dirinya untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.

3. Tanggung Jawab Pekerjaan yang Besar

Setiap orang tentu memiliki tanggung jawabnya masing-masing yang tidak bisa disamakan dengan orang lain. Khususnya bagi single mother, memastikan tercukupinya kebutuhan si kecil pasti merupakan amanah besar yang harus diemban.

Tidak mungkin bukan Mom akan terus bergantung kepada orang lain? Dengan kata lain, Mom lah yang harus bekerja keras demi anak. Di sisi lain, mungkin saja di luar sana ada juga ibu yang harus menjalankan bisnis keluarga.

Oleh karena itu, perasaan dilema ibu bekerja meninggalkan anak ini tak bisa dianggap sebelah mata. Sebab, ada banyak faktor yang melatarbelakanginya.

Baca juga: Cara Membangun Self-Awareness agar Menjadi Ibu Sehat Mental!

Tips Menyeimbangkan Urusan Karir dan Rumah Tangga

Jumlah ibu bekerja yang semakin meningkat nyatanya tidak membuat keputusan tersebut menjadi ringan. Meskipun saat ini wanita sudah lebih didukung untuk lebih berdaya, banyak ibu bekerja yang masih ragu dengan pilihannya.

Beberapa kekhawatiran yang sering dirasakan di antaranya yaitu:

  • Apakah ini pilihan terbaik untuk ibu dan keluarga?
  • Bagaimana cara mengatur prioritas agar tetap bisa menyeimbangkan peran?
  • Apakah keputusan ini akan berdampak negatif bagi perkembangan anak?

Nah untuk mengatasi perasaan dilema ibu bekerja yang menghantui Mom selama ini, coba lakukanlah beberapa tips menyeimbangkan urusan karir dan rumah tangga seperti berikut.

1. Mengetahui Alasan Bekerja

Setiap ibu memiliki alasan yang berbeda untuk bekerja. Ada yang karena tuntutan ekonomi, ingin mengembangkan potensi diri, membantu orang lain dengan ilmu yang dimiliki, menjalin relasi, dan sebagainya.

Apapun alasannya, pastikan keputusan tersebut diambil dengan matang ya, Mom. Bukan hanya karena mengikuti orang lain atau karena dipaksa melakukannya oleh orang lain.

Dengan memahami alasan tersebut, Mom akan menjadi tidak mudah goyah saat menemui berbagai rintangan, ataupun merasakan dilema ibu bekerja saat anak sakit, dan lain sebagainya.

2. Menentukan Skala Prioritas

Untuk ibu bekerja, rasanya daftar to-do list di kepala tidak ada habisnya, ya, Mom. Setiap memulai hari, usahakan untuk memikirkan apa saja yang perlu dilakukan hari ini, berdasarkan prioritasnya (yang paling penting dan mendesak).

Jika terlalu banyak, tentukan aktivitas apa saja yang masih bisa ditunda. Selain itu, buatlah daftar task manakah yang bisa didelegasikan ke orang lain, atau bahkan yang perlu diikhlaskan.

Baca juga: 25 Kata Bijak Wanita Karir dan Ibu Rumah Tangga Inspiratif

3. Fokus pada Pekerjaan, Sesuai Peran yang Sedang Dilakukan

Meskipun banyak yang menyatakan bahwa ibu memiliki kemampuan multitasking, riset-riset terbaru menunjukkan bahwa manusia tidak bisa mengerjakan berbagai hal dalam satu waktu, loh, Mom.

Pasalnya, yang kita lakukan bukan mengerjakannya secara bersamaan, tetapi melakukan beberapa aktivitas secara bergantian dengan sangat cepat, sehingga terasa lebih melelahkan bagi otak.

Nah daripada melakukan berbagai hal sekaligus, biasakan untuk mengerjakannya satu per satu. Saat sedang bekerja, usahakan fokus bekerja saja.

Jika kebetulan Anda sedang WFH atau work from home, idealnya Mom bekerja di ruangan yang berbeda dengan anak. Saat sedang beraktivitas bersama anak, jauhkan ponsel atau laptop, agar Mom tetap memiliki waktu yang berkualitas dengan si kecil.

4. Memiliki Support System yang Solid

Bekerja akan menjadi lebih fokus saat kita merasa tenang karena anak tetap dirawat dengan baik. Karenanya, penting sekali untuk memastikan bahwa anak diasuh oleh orang yang mampu merawat si kecil dengan baik dan memiliki kecocokan nilai-nilai kehidupan dengan Mom.

5. Memfilter Komentar-komentar Tidak Menyenangkan

Salah satu hal yang meningkatkan kekhawatiran dan dilema ibu bekerja adalah pandangan bahwa ibu yang bekerja bukanlah ibu yang baik. Padahal, semua ibu pasti berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi buah hatinya.

Mom memang tidak mampu mengontrol apa yang diucapkan orang lain, tapi Anda bisa memfilter komentar-komentar tersebut.

Tidak semua pendapat orang relevan dengan kondisi kita. Pastikan untuk lebih mendengarkan pendapat orang-orang yang memang sayang dan peduli dengan Mom ya.

Meski terdengar simpel, hal ini sangat membantu Mom untuk mengurangi perasaan dilema ibu bekerja yang mungkin dirasakan.

6. Memahami Bahwa Mom Tidak Bisa Mengerjakan Semuanya Sekaligus

Keputusan untuk bekerja pasti memiliki konsekuensi, salah satunya yaitu kehilangan waktu dengan anak. Akan tetapi, hal itu bukan berarti membuat kita menjadi ibu yang buruk.

Jangan lupa mengapresiasi diri sendiri atas hal-hal yang telah dilakukan dengan baik ya Mom. Hal ini penting dilakukan meskipun ada banyak hal yang mungkin tidak sesuai ekspektasi.

Semoga beberapa tips di atas dapat diterapkan ya Mom! Di sela-sela padatnya aktivitas sehari-hari, jangan lupa sediakan waktu untuk diri sendiri ya, supaya bisa menjalankan berbagai peran dengan baik.

Sebagai seorang ibu, pilihan antara bekerja dan rumah tangga memang sering menimbulkan kebimbangan. Namun, ingatlah bahwa setiap masalah selalu ada solusinya. Semangat Mom!

Sumber: Harvard Business Review, PeerJ Life and Environment

Ditulis oleh: Yasmine N. Edwina, M.Psi., Psikolog

Baca juga: 10 Tips Menjadi Wanita Karir Sekaligus Ibu Rumah Tangga