Percintaan yang kandas bukanlah tanda kegagalan dalam hidup. Meskipun begitu, patah hati memiliki dampak psikologis yang cukup berat.

Patah hati bisa menimbulkan ketidakstabilan berat badan, berkurangnya motivasi kerja, bahkan depresi, Mom.

Namun, patah hati itu ada obatnya lho Mom. Dengan waktu dan persiapan mental yang cukup, kita bisa move on dari mantan.

Kita membutuhkan waktu untuk bercermin, untuk menjauhkan diri dari kenang-kenangan, dan mencari kesibukan yang baru. Tenang, jodoh akan selalu ada di tangan yang Maha Kuasa.

Di CeritaMom kali ini, Mom Sasa (nama asli disamarkan) menceritakan proses move on dari mantan suaminya yang telah menceraikannya.

Setelah hatinya patah, teman-teman kantornya pun tetap berusaha menyemangatinya.

Alhasil, Mom Sasa akhirnya jatuh cinta dengan teman sekantornya yang selama ini mencoba menyenangkan hatinya.

Siapkan tisu Mom, karena cerita di bawah ini pasti akan meluluhkan hati!

Pengalaman Mom Sasa Move On dari Mantan Suami

Hadiah Kesabaran

Pada tahun 2018 saya menikah, kemudian kami memutuskan untuk LDR karena urusan akademik yang belum terselesaikan. Suami di luar pulau dan saya masih bekerja pada saat itu.

Tiga bulan berjalan, dan Alhamdulillah suami sudah menyelesaikan tesisnya. Kami menunggu acara wisuda itu tiba. Setelah menyelesaikan laporan tesis itu, kami memutuskan untuk bekerja bersama di suatu lembaga pendidikan.

Selama satu bulan, kami hidup bersama. Kami masih taaruf (tahap perkenalan) karena kami masih baru menikah. Tapi setelah itu ada suatu masalah yang memutuskan kami untuk berpisah.

Sedih dan hancur hati ini ketika hal itu terjadi, karena saya merasa malu dan sudah mengecewakan kedua orangtua. Saya masih bekerja di lembaga itu karena orang-orang ingin melindungi saya dan mencoba menghapus kesedihan saya. Tapi, bekerja di tempat yang ada kenangannya itu tidak mudah.

Setiap hari, setiap detik, saya terus menangis, terus meratapi keadaan dan memohon doa supaya dikeluarkan dari kesempitan hati ini. Sesak rasanya dada ini dan ketika melihat orang-orang yang tahu keadaan saya. Saya pun hampir tidak pernah keluar kecuali untuk mengajar karena malu.

Satu tahun kemudian, setelah perceraian itu terjadi Allah kabulkan semua doa. Di tempat kerjaku, Allah hadirkan seseorang yang siap mendampingi saya. Akhirnya saya menikah lagi, dengan rasa yang campur aduk saat itu namun harus bisa move on dari mantan suami-ku.

Setelah menikah saya diamanahkan untuk menjadi seorang ibu. Saya langsung hamil!

Alhamdulillah, sekarang anakku sudah tumbuh menjadi anak yang pintar dan tangguh.

Semua terbayarkan dengan kesabaran dan doa.

Cerita dari Mom Sasa di atas adalah bukti bahwa jodoh sudah diatur, dan tidak kemana-mana. Bagi yang patah hati, tetap semangat, ya!

Baca juga: CeritaMom: Pengalaman Suami Gugat Cerai Istri