Proses menyapih merupakan fase yang terjadi pada anak selepas ia melewati fase ASI eksklusif. Memasuki fase ini, umumnya orang tua merasa kesulitan menyapih anak karena ia kerap kali rewel. Menghadapi masa transisi ini, Mom perlu memahami cara menyapih anak yang benar agar anak tidak rewel.

Meski begitu, beberapa orang tua masih belum mengerti benar apa itu menyapih anak dan kapan sebaiknya anak disapih. Ada yang berpendapat mulai usia enam bulan, satu tahun, bahkan ada yang mengatakan sampai dua tahun. Di artikel ini, Ruangmom akan mengupas tentang menyapih anak, mulai dari kapan waktunya sampai triknya agar sukses diterapkan.

Apa itu menyapih anak?

Menyapih anak adalah proses transisi pada anak dari yang tadinya hanya mengonsumsi ASI eksklusif, menjadi belajar makan makanan padat secara bertahap. Proses ini tidak dilakukan secara mendadak, tetapi dilatih secara perlahan-lahan pada anak. Umumnya sampai anak berusia 2 tahun, baru ia mesti benar-benar berhenti menyusu ASI dari ibu.

Yang mesti dipahami, perkembangan dan pertumbuhan tiap anak berbeda-beda, tidak dapat disamakan. Ada anak yang mampu beradaptasi dengan cepat sehingga proses menyapih bisa dilalui tanpa terlalu banyak hambatan, ada juga yang tidak. Ini merupakan fenomena yang wajar. Akan tetapi, umumnya waktu yang ideal untuk mulai menyapih anak yaitu ketika ia sudah berusia 6 bulan.

Bayi usia 6 bulan sudah bisa mengonsumsi makanan padat. Di fase ini, bukan berarti Mom harus berhenti total memberikan ASI. Mom tetap bisa menyusui bayi sampai ia berusia 2 tahun, tapi dengan frekuensi yang lebih rendah, tidak sesering dulu. Namun demikian, biasanya apabila bayi sudah siap untuk disapih, ia akan menunjukkan tanda-tanda yang bisa Mom kenali.

Kapan anak bisa mulai disapih?

Sebenarnya tidak ada patokan khusus mengenai kapan seharusnya anak mulai disapih. Sebab, menyapih merupakan proses yang dilakukan secara bertahap dan tidak serta merta berhenti total. Anak harus dilatih pelan-pelan untuk benar-benar berhenti menyusu ASI secara langsung dari payudara ibu.

Kapan waktu yang pas untuk mulai menyapih anak sangat tergantung pada kondisi kesehatan ibu dan bayi sendiri. Mom boleh saja mulai menyapih anak lebih awal, atau lebih lambat. Semua tergantung kesiapan si anak. Lagipula, tumbuh kembang anak satu dengan lainnya tentu berbeda, tidak dapat disamakan.

Umumnya proses menyapih baru dilakukan ketika anak hampir menginjak umur 2 tahun. Akan tetapi ada juga anak yang mulai dilatih secara alami ketika masih berumur 6 bulan ke atas. Bayi yang disapih lebih awal, biasanya akan lebih cepat berhenti menyusu ASI ibu daripada bayi yang disapih lebih lambat.

Pun apabila Mom masih ingin tetap memberi ASI sampai anak berusia 2 tahun, tidak masalah. Asalkan setelah umur 2 tahun, ia harus benar-benar stop mendapat ASI dari Mom.

Tanda-tanda bayi siap disapih

Menyapih anak merupakan proses yang memerlukan kesabaran. Ditambah, Mom harus melihat apakah anak sudah siap disapih atau belum. Akan tetapi, tanpa disadari anak yang sudah siap disapih akan menunjukkan tanda-tanda berikut.

  • Ketika menyusu, bayi mulai suka bermain-main dengan payudara Mom, seperti menggigiti atau menarik

  • Bayi tampak tidak tertarik menyusu pada Mom

  • Walau sudah diberi ASI, bayi masih tetap rewel

  • Ketika sedang menyusu, bayi jadi mudah terganggu

  • Waktu menyusui jadi lebih singkat/pendek daripada biasanya

  • Bayi menyusu di payudara Mom, tetapi hanya mengisapnya, tidak sampai keluar ASI

Cara menyapih anak

Memasuki usia 2 tahun, anak dianggap siap mengonsumsi makanan keluarga karena organ dan sistem dalam tubuhnya sudah lebih berkembang. Di samping itu, di usianya yang makin bertambah, kebutuhan gizi pun juga meningkat. Oleh karena itu, anak perlu memperoleh nutrisi langsung dari sumbernya.

Untuk memulai melatihkan kebiasaan baru ini tentu tidak mudah bukan hanya pada anak itu sendiri tapi juga bagi orang tua. Orang tua perlu memahami cara menyapih anak dari ASI yang benar agar proses adaptasi ini bisa berjalan lancar.

1. Cara menyapih anak secara alami dengan memberi pengertian pada anak

Meski usia anak masih terbilang kecil, bukan berarti Mom tidak bisa mengajaknya bicara. Mengingat ia akan beradaptasi dengan kebiasaan baru, Mom harus mencoba memberinya pengertian bahwa ia akan belajar untuk tidak lagi menyusu secara langsung pada Mom.

Sampaikan padanya bahwa sekarang ia sudah semakin besar, jadi menyusu langsung itu sudah tidak baik lagi dilakukan. Mom juga bisa memberikan contoh anak yang sudah besar itu tidak perlu lagi menyusu ASI ibu.

2. Cara menyapih anak dengan mulai mengubah pelan-pelan kebiasaan makan anak

Biasanya ketika anak bangun tidur, ia akan merasa lapar. Nah, Mom bisa memanfaatkan momen ini. Cobalah untuk bangun lebih awal darinya, lalu siapkan makanan untuknya. Pastikan tepat ketika ia bangun, makanan sudah siap dinikmati. Cara ini berguna untuk mengalihkan keinginannya agar tidak menyusu pada Mom.

Sajikan makanan padat yang tinggi nutrisi. Berikan dalam porsi yang sedikit tapi frekuensinya sering. Trik ini merupakan salah satu cara menyapih anak secara alami yang bisa dicoba.

3. Cara menyapih anak dari ASI dengan mulai menawarkan botol susu pada anak

Salah satu cara menyapih anak secara alami yang bisa Mom coba ialah dengan mulai menawarkan botol susu pada si kecil. Mom boleh mengisi botol susu dengan susu formula atau bahkan dengan ASI, asalkan tidak dicampur keduanya dalam satu botol.

Apabila anak rewel atau belum berminat, Mom bisa memancingnya dengan mengoleskan beberapa tetes susu pada lidah bayi atau pada bibirnya agar ia mau mencoba minum memakai botol susu. Untuk mendukung kebiasaan ini, barengi juga dengan frekuensi pemberian ASI yang mulai dikurangi.

4. Cara menyapih anak secara alami dengan memperpendek durasi menyusui

Jika biasanya bayi menyusu selama 10 menit, sekarang cobalah untuk mempersingkat waktunya menjadi 5 menit saja. Selebihnya, asupan nutrisi anak bisa diganti dengan konsumsi makanan padat seperti bubur bayi.

5. Cara menyapih anak dari ASI dengan menunda jadwal menyusui

Menunda jadwal menyusui diyakini efektif untuk mengurangi frekuensi menyusui anak. Misalnya apabila biasanya anak menyusu 3 kali sehari, di pagi, siang dan sore, sekarang cobalah untuk menunda jadwal menyusui di siang hari menjadi sore. Jadi, anak akan menyusu 2 kali saja dalam sehari.

Beri dia pengertian bahwa apabila ia mau menyusu secara langsung, ia harus menunggu dulu sampai nanti sore. Apabila ia terlihat mulai merengek, cobalah untuk mengalihkannya dengan menawarkan susu formula atau bisa juga dengan menawarkannya makanan lain.

6. Cara menyapih anak secara alami dengan mengubah pakaian Mom

Cara yang ini kaitannya dengan pakaian Mom. Apabila Mom terbiasa mengenakan pakaian tertentu ketika menyusui anak, nah sekarang jangan lagi kenakan pakaian itu. Sebab, hal itu berpeluang membuat anak mengingat lagi kebiasaan menyusunya. Selain itu, hindari membuka baju di depan si kecil karena ini bisa membuat keinginan anak untuk menyusu timbul kembali.

7. Cara menyapih anak dengan mengenalkan anak pada makanan baru

Buatlah anak melupakan keinginannya untuk menyusu. Cobalah mengenalkan makanan baru dengan rasa dan tekstur yang berbeda, yang sekiranya menarik perhatian dan barangkali belum pernah dicoba olehnya. Siapa tahu nanti ia akan tertarik untuk mencobanya lagi.

Mom juga boleh memberi si kecil berbagai kudapan sehat yang mengenyangkan. Akan tetapi yang perlu diingat, berikan makanan yang tetap bernutrisi ya, Mom.

8. Ajarkan anak minum dari botol, lalu perlahan berpindah ke gelas

Kebiasaan mengemut botol berpotensi merusak gigi susu anak. Secara bertahap, latih anak untuk mau minum melalui gelas sendiri.

9. Biarkan ia bermain

Apabila ia tengah senang-senangnya bermain bersama teman-teman sebaya, biarkanlah anak menghabiskan waktunya. Ini efektif membuatnya lupa akan keinginannya untuk menyusu pada Mom. Selain itu, tak ada salahnya untuk memberi mainan kesukaannya sebagai cara untuk mengalihkan perhatian si kecil.

10. Ganti kebiasaan tidur anak

Jika biasanya Mom menidurkan anak dengan cara memangkunya sambil memberi ASI, maka mulai sekarang cobalah untuk mengubah kebiasaan itu. Carilah tempat lain yang sama nyamannya, misalnya di keranjang bayi, kursi goyang, atau di manapun yang sekiranya tetap bisa membuat anak lekas tertidur.

11. Tegas kepada anak dan diri sendiri

Proses menyapih memang fase yang tidak mudah. Tidak jarang Mom mungkin merasa tidak tega melihat anak merengek terus terusan. Namun, demi kelancaran proses menyapih Mom tetap harus tegas baik pada anak maupun pada diri sendiri.

Itulah kesebelas cara menyapih anak yang bisa mulai diterapkan orang tua pada anak. Kerja sama dan kekompakan antara ibu dan ayah dibutuhkan agar anak mampu melewati fase ini tanpa banyak hambatan. Semoga berhasil.