Hari kelahiran merupakan momen yang amat ditunggu oleh kedua calon orang tua. Semakin dekat perkiraan lahir, makin sibuk pula mereka mempersiapkan segala sesuatunya. Oleh karena itu, penting bagi Mom dan Dad mengetahui cara menghitung taksiran persalinan sebagai salah satu tahap persiapan menyambut kelahiran normal maupun cesar.

Pada artikel kali ini, Ruangmom akan menjelaskan cara menghitung taksiran persalinan secara mudah dan sederhana sehingga Mom dan Dad langsung bisa mencoba perhitungannya di rumah. Bagaimana caranya? Yuk, simak!

Kalkulator HPL

Cara Menghitung Taksiran Persalinan

Cara menghitung taksiran persalinan adalah hal yang penting untuk diketahui oleh ibu hamil. Oleh karena itu yuk Mom, kita lihat beberapa aspek penting terkait perkiraan kelahiran si kecil berikut ini!

1. Berdasarkan Hari Pertama Menstruasi Terakhir

Jika Mom memiliki siklus menstruasi teratur setiap 28 hari sekali, maka cara menghitung taksiran persalinan dari HPHT yang satu ini dapat digunakan. Cobalah Mom mengingat-ingat Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) atau tanggal pertama menstruasi biasanya.

Mengapa demikian? Hal ini karena pada tanggal tersebutlah yang dianggap sebagai hari pertama Mom mengandung. Misalnya HPHT Mom adalah 1 Maret, dan sekarang adalah tanggal 20 Maret, maka usia kehamilan Mom berjalan 19 hari.

2. Jika Siklus Menstruasi Tidak Teratur

Cara menghitung taksiran persalinan dari HPHT pada nomor 1 hanya cocok digunakan apabila siklus haid Mom teratur. Namun bagaimana jika tidak? Maka USG atau ultrasonografi adalah solusi tepat.

Cara menghitung taksiran persalinan dan usia kehamilan menggunakan USG dapat Mom lakukan di rumah sakit atau dokter kandungan. Nantinya, mereka akan memperkirakan usia kehamilan menggunakan perhitungan lingkar kepala dan panjang kepala janin.

3. Memperkirakan Menurut Detak Jantung

Detak jantung janin akan muncul ketika usianya menginjak 18-22 minggu. Oleh karena itu, biasanya dokter akan melakukan USG dan melihat kemunculan detak jantung untuk membuat perkiraan tanggal kelahiran.

4. Cara Menghitung Taksiran Persalinan Secara Manual

Cara menghitung taksiran persalinan juga dapat dilakukan secara manual menggunakan penjumlahan dan pengurangan pada tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Caranya adalah sebagai berikut.

  • Tambahkan 7 hari pada tanggal pertama menstruasi terakhir.
  • Tambahkan angka 1 pada tahunnya.
  • Kurangi bulan haid dengan angka 3, sedangkan untuk bulan Januari, Februari, dan Maret, jumlahkan dengan angka 9 tanpa menambah angka pada tahun.

Contoh perhitungannya adalah jika HPTP Mom adalah 15 April 2022, maka taksiran perhitungannya adalah berikut ini.

  • Tanggal taksiran kelahiran: 15+7 = 22
  • Bulan kelahiran: 4-3= 1
  • Tahun kelahiran: 2022+1=2023

Jadi, menurut cara menghitung taksiran persalinan dan usia kehamilan yang satu ini, si kecil akan lahir pada 22-1-2023 atau 22 Januari 2023.

Baca juga: 15 Tips Agar Cepat Melahirkan Sebelum HPL, Gerakan & Posisinya

Mengapa HPL Tidak Sesuai dengan Perhitungan Dokter?

Beberapa cara menghitung taksiran persalinan di atas mungkin saja tidak sesuai dengan perkiraan dokter. Mengapa demikian? Berikut ini beberapa penyebabnya.

1. Hasil USG dari trimester kedua

Menurut penelitian, ternyata USG yang dilakukan pada trisemester pertama atau ketika usia kandungan menginjak 13 minggu, hasilnya jauh lebih akurat. Jadi, semakin terlambat Mom melakukan USG, makin sulit pula untuk mendeteksi tanggal kelahiran secara lebih teliti.

2. Menstruasi Tidak Teratur

Cara-cara menghitung taksiran persalinan seringkali sulit digunakan ketika siklus menstruasi Mom tidak teratur. Informasi mengenai tanggal haid terakhir sangat penting mengingat proses ovulasi terjadi sekitar 14 hari setelahnya. Namun jangan khawatir, Mom bisa mengikuti saran dokter dengan melakukan USG.

3. Fetoprotein Alfa Tidak Normal

Fetoprotein alfa atau AFP adalah protein yang terdapat dalam cairan ketuban dan aliran darah ibu. Biasanya, janinlah yang memproduksinya sehingga dapat digunakan sebagai pendeteksi adanya cacat bawaan.

Ketidakakuratan hasil perhitungan dari cara-cara menghitung taksiran persalinan yang telah dijelaskan di atas bisa saja diakibatkan oleh produksi AFP terlalu tinggi. Selain itu, tingginya AFP juga bisa menjadi indikasi adanya kelainan genetik.

4. Pengukuran Fundus Tidak Teratur

Fundus merupakan organ di bagian atas rahim yang dapat merepresentasikan ukuran rahim seorang ibu. Hasil pengukurannya bisa memberikan gambaran usia kandungan Mom.

Perubahan HPL bisa saja terjadi ketika Mom mengandung bayi yang terlalu besar atau kecil. Dengan demikian, pemeriksaan fundus harus dilakukan secara teratur agar dokter dapat memperkirakan tanggal kelahiran dengan lebih akurat.

Cara Menghitung Taksiran Persalinan untuk Kehamilan IVF

Cara menghitung taksiran persalinan untuk kehamilan IVF atau bayi tabung tidak serumit dibandingkan kandungan karena ovulasi alami. Hal ini karena program tersebut memberikan informasi pasti kepada dokter kapan sel telur dibuahi dan tanggal ketika embrio dipindahkan ke dalam rahim.

Dari situlah dokter akan memperkirakan HPL dengan menambahkan 266 hari (38 minggu) setelah inseminasi sel telur apabila Mom memiliki siklus haid teratur tiap 28 hari sekali. Cara lainnya adalah menghitung dari tanggal pentransferan embrio ke dalam rahim kemudian ditambah 38 minggu lamanya.

Sebenarnya, cara menghitung taksiran persalinan pada kehamilan IVF adalah berdasarkan tanggal transfer embrio. Namun Mom dapat melakukan pengecekan lebih lanjut melalui USG.

Nah itu tadi cara menghitung taksiran persalinan yang dapat Mom gunakan untuk memperkirakan kapan si kecil akan lahir. Agar lebih akurat, gunakan juga kalkulator kehamilan dari Ruangmom. Terakhir, jangan lupa untuk cek website Ruangmom kami agar Mom mendapat lebih banyak informasi mengenai kehamilan dan keluarga. Semoga bermanfaat!

Baca juga: 10 Cara Mengetahui Kehamilan dengan Memegang Perut, Coba Mom!