Mom, menggendong bayi tentu bukan hal mudah bagi yang pertama kali melakukannya. Perasaan takut salah memegang dan takut membuat bayi tidak nyaman biasanya menjadi penyebab para ibu baru sering salah dalam posisi saat menggendong bayi.

Struktur tulang dan tubuh bayi yang kecil memang membuat siapapun harus hati-hati saat akan menggendong. Terlebih bayi kadang membuat gerakan tiba-tiba yang dapat membuat orang semakin gugup saat menggendongnya.

Namun jangan sampai karena rasa takut tersebut mengganggu Mom ya. Sebab, menggendong bayi memiliki manfaat untuk si ibu dan bayi. Saat menggendong Mom akan menjalin kontak batin dengan bayi.

Rasa aman dan nyaman serta menyenangkan dapat tercipta dengan menggendong. Selain ungkapan kasih sayang, menggendong bayi juga membuat Mom terhindar dari postpartum blues atau masalah gangguan mental umum yang biasanya terjadi setelah melahirkan.

Menggendong tentu juga melibatkan pelukan. Dalam penelitian, manfaat lain yang didapat dari menggendong sambil memeluk bayi adalah membantu perkembangan sel-sel otak mereka menjadi lebih maksimal.

Berikut ini cara menggendong bayi sesuai dengan usianya.

Baca juga: Mom Setelah Melahirkan Malah Sakit Punggung? Ini 4 Cara Jitu Mengatasinya

Bayi usia 0-2 bulan

Pada usia ini bayi belum dapat menopang kepalanya sendiri. Struktur tulang lehernya masih lemah. Sangat dianjurkan agar berhati-hati saat menggendong. Mom harus memegang bagian leher dan kepala bayi dengan benar dan kokoh.

Caranya, selipkan tangan di bagian leher dan kepala bayi. Lalu tangan Mom yang lain membopong punggung dan bokongnya. Lalu bayi dapat digendong tegak dengan dipeluk ke bagian bahu atau dada dengan posisi tengkurap. Gerakan mengayun dengan lembut adalah cara menggendong paling sesuai untuk usia ini.

Bayi usia 3-4 bulan

Pada usia ini tulang leher sudah mulai kuat. Mom dapat menggendong bayi dengan posisi duduk menghadap ke depan. Namun tetap jaga dan topang bagian kepala atau posisi leher bayi agar tegak ya Mom. Bagian kepala dan leher bayi dapat disandarkan di dada untuk kenyamanan.

Menggendong dengan gendongan bayi juga sudah dapat dilakukan pada usia ini. Pastikan bagian penyangga leher pada gendongan bayi tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar.

Bayi usia 5-6 bulan

Saat ini struktur tulang bayi sudah jauh lebih kuat. Posisi leher dan kepala mereka juga mulai menguat sehingga Mom dapat lebih leluasa dalam menggendong. Berbagai posisi gendong seperti hadap depan, diletakkan di dada, atau menggendong dengan cara M.

Apa itu cara M? Disebut cara M karena menggendong dengan posisi lutut lebih tinggi dari bokong bayi. Posisi menggendong ini juga disebut posisi kodok atau frog position. Bayi diletakkan di bagian depan seperti tengkurap dengan kaki setengah ditekuk. Menurut ahli, posisi ini adalah posisi natural bayi mirip di dalam kandungan. Posisi ini diklaim juga dapat menjaga pertumbuhan tulang panggul bayi.

Usia lebih dari 7 bulan

Usia ini bayi tentu sudah lebih kokoh struktur tulangnya. Mom punya banyak pilihan cara untuk menggendongnya. Tetap yang haru diperhatikan adalah kenyaman dan keamanan. Perhatikan posisi kepala, leher, tangan dan kaki bayi serta tulang punggungnya.

Bayi lahir prematur

Untuk bayi yang lahir prematur, menggendong tentu harus dilakukan lebih hati-hati. Pastikan juga Mom memberikan pakaian hangat atau selimut tebal jika ingin menggendong mereka.

Metode menggendong kangguru adalah cara yang tepat untuk bayi lahir prematur. Bayi diposisikan di dada Mom dengan posisi saling berhadapan. Dalam penelitian terungkap, menggendong posisi kanguru membantu bayi prematur menambah berat badan mereka lebih cepat.

Selain itu, bayi juga merasa lebih tenang dan jarang menangis atau gelisah. Sebelum menggendong dengan metode ini, pastikan bayi tidak mengalami gangguan pernafasan.