Mom dan Mom to-be sudahkah Anda siap dengan proses persalinan yang tidak lama lagi akan Mom rasakan?

Banyak hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dipelajari sebelum akhirnya bayi lahir ke dunia. Contohnya seperti membeli pakaian bayi dan belajar cara memandikannya.

Selain itu, Mom juga wajib untuk menguasai 1 hal yang berperan penting ketika proses persalinan berlangsung, yakni teknik mengejan dan mendorong saat persalinan sehingga bayi pun akan cepat keluar.

Kalkulator HPL

Apa itu Mengejan?

Mom pasti sudah tidak asing lagi dengan kata mengejan atau mengedan.

Mengejan adalah proses dimana ibu menggunakan tekanan dari dalam tubuh untuk mendorong bayi keluar menuju jalan lahir. Mengejan diperlukan saat ibu melahirkan secara normal.

Cara mengejan yang tepat akan mempermudah lahirnya si Kecil. Selain itu, prosesnya juga akan terasa lebih cepat atau efektif.

Karena otot yang digunakan untuk mengejan saat melahirkan sama dengan yang dipakai saat buang air besar, maka ada kemungkinan apabila feses keluar di saat-saat itu.

Namun Mom tidak perlu takut ataupun malu karena hal tersebut normal terjadi. Dokter dan bidan pun sudah terbiasa dan akan memakluminya.

Feses yang keluar akan langsung dibersihkan oleh tenaga kesehatan yang bertugas.

Ada beberapa hal lainnya yang perlu Mom ketahui mengenai cara mengejan saat persalinan, yaitu waktu mengejan, cara mengejan yang baik, cara mengejan yang salah, dan akibat dari salah mengejan.

Baca juga: 10 Tips Agar Melahirkan Normal Lancar dan Tidak Sakit, Catat!

Kapan Harus Mengejan?

Mengejan tidak boleh dilakukan di sembarang waktu, khususnya bagi ibu hamil sewaktu melahirkan.

Waktu yang paling tepat untuk ibu mulai mendorong si Bayi keluar dari dalam perut ialah saat sudah pembukaan 10.

Mom harus menunggu sampai pembukaan telah lengkap guna menghindari edema atau pembengkakan pada mulut rahim.

Lantas, berapa lama Mom harus mengejan saat persalinan berlangsung?

Lamanya tahap ini tergantung dari kondisi si Ibu apakah kuat atau tidak untuk mengejan, ditambah dengan posisi dan ukuran si Bayi yang juga mempengaruhi durasi mengejan.

Sedangkan, Mom wajib berhenti mengejan saat kepala bayi telah muncul atau keluar. Mengapa begitu?

Tujuannya adalah membiarkan vagina dan perineum meregang secara perlahan tanpa paksaan sehingga mengurangi robekan pada bagian tersebut.

Di beberapa kejadian, bisa saja dokter meminta Mom untuk mengejan lebih awal ataupun lebih lama. Ikuti perintah dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Bagaimana Teknik Mengejan dan Mendorong Saat Persalinan?

Ada beberapa cara mengejan yang benar yang bisa Mom praktikan pada hari H kelahiran.

Cara mengejan saat melahirkan tersebut apabila dilakukan dengan tepat, dapat mempermudah dan mempercepat keluarnya bayi.

Berikut daftar rekomendasi cara mengejan yang baik.

1. Memposisikan Diri Senyaman Mungkin

Cara mengejan yang benar pertama ialah dengan menemukan posisi ternyaman bagi ibu.

Posisi mengejan yang paling umum ialah berbaring dengan kaki terbuka dan lutut terlipat, lalu tangan melingkar di bawah paha sambil menariknya ke arah dada. Beberapa kasus juga mengizinkan ibu untuk berjongkok maupun berbaring miring.

Namun, satu hal yang penting adalah selalu menempatkan dagu di atas dada, gigi bertemu dengan gigi, dan menarik kaki melalui belakang paha agar tetap terbuka lebar.

Baca juga: 8 Persiapan Melahirkan Anak Pertama Paling Penting

2. Mengatur Napas

Napas yang tidak teratur cenderung membuat ibu merasa cepat lelah. Cara mengejan yang baik selanjutnya ialah dengan mengatur napas.

Aturlah napas selagi beristirahat dari mengejan atau saat dokter meminta Mom untuk berhenti.

Dokter/bidan juga akan memandu Mom mengatur nafas agar tenaga dapat terkumpul dan Mom siap untuk mengejan lagi. Maka dari itu, latihan pernapasan selama kehamilan sangat dibutuhkan.

3. Mengikut Perintah Dokter

Seperti yang sudah sempat dibicarakan di atas, dokter atau bidan akan memberi aba-aba kapan Mom harus mengejan dan kapan waktunya berhenti.

Terkadang, dokter akan meminta Mom untuk berhenti mengejan meskipun saat itu terdapat kontraksi yang luar biasa dari dalam rahim.

Ini karena serviks belum meregang sepenuhnya dan butuh beberapa waktu untuk menyesuaikannya dengan ukuran kepala bayi.

Oleh sebab itu, mengikuti perintah dokter merupakan salah satu cara mengejan yang tepat.

4. Menuruti Tanda-Tanda yang Bermunculan

Saat serviks telah melebar hingga 10 cm, itu merupakan tanda Mom sudah boleh untuk mendorong bayi keluar.

Mom tidak boleh menahannya apalagi dengan alasan takut kotoran dari pantat akan ikut keluar. Hal tersebut sudah tidak asing lagi di dalam dunia persalinan.

5. Menggunakan Tenaga Sebaik Mungkin

Gunakan seluruh tenaga untuk mendorong si Kecil yang ada di dalam perut adalah cara mengejan yang benar.

Pakai tenaga Mom semaksimal mungkin sehingga tidak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti teriak dan mengeluh secara berlebihan.

6. Memandang Perut

Selain itu, memandang perut juga termasuk ke dalam cara mengejan yang baik. Coba tetapkan pandangan ke arah perut.

Hal ini bertujuan untuk membantu Mom lebih berkonsentrasi dan termotivasi.

Baca juga: Ini Perkiraan Biaya Operasi Caesar di Rumah Sakit Swasta Jakarta

Bagaimana Cara Mengejan yang Salah?

Berikut adalah beberapa kesalahan umum saat mengejan. Dicatat yuk, Mom!

1. Mengejan Sebelum Instruksi dari Dokter

Keinginan mengejan akan meningkat khususnya saat terjadi kontraksi karena dapat mengurangi rasa sakit.

Namun, apabila dokter belum memberi aba-aba, sebaiknya Mom menahannya terlebih dahulu.

Mengejan sebelum dikomandoi oleh dokter hanyalah sia-sia dan membuang-buang tenaga, bahkan dapat mengakibatkan pembengkakan leher rahim.

2. Mengejan Terlalu Keras

Mengejan yang terlalu keras dapat membuat ukuran robekan pada area perineum lebih besar.

Sehingga nantinya jahitannya pun akan lebih banyak. Selain itu, mengejan terlalu keras akan membuat Mom mudah lelah atau kehilangan tenaga.

3. Bernapas Tidak Teratur

Bernapas terlalu cepat dan pendek tidaklah baik untuk dilakukan saat proses persalinan normal.

Napas yang tidak teratur sudah pasti akan membuat Mom merasa lelah sebelum waktunya.

4. Mengejan dengan Posisi yang Salah

Posisi salah yang dimaksud ialah mengangkat bagian pantat saat mengejan. Hal ini akan berakibat fatal seperti robeknya perineum yang semakin lebar.

Baca juga: 7 Tips Cepat Melahirkan di Usia 38 Minggu Kehamilan

Apa Akibat Dari Salah Mengejan?

Mengejan yang baik memang memerlukan teknik-teknik khusus seperti posisi mengejan, pengaturan napas, dan kekuatan mendorong dari dalam.

Jika hal-hal tersebut tidak dikuasai, bisa saja Mom akan salah mengejan saat melahirkan. Hal ini dapat membahayakan Mom maupun si Janin.

Yang paling utama terjadi adalah ibu kehabisan tenaga. Karena kesalahan mengejan, tenaga ibu akan terkuras habis dan proses persalinan pun akan berlangsung lebih lama.

Akibat lainnya yang ditimbulkan dari salah mengejan adalah robekan di area perineum vagina yang besar. Ada 4 tingkat keparahan dari robeknya perineum, yaitu :

Derajat 1: sobekan ringan di sekitar mukosa atau kulit perineum

Derajat 2: sobekan yang melibatkan otot sekitar perineum

Derajat 3: sobekan sampai pada otot sfingter ani

Derajat 4: sobekan hingga ke daerah rektum yang dapat mengakibatkan pendarahan hebat

Perdarahan subkonjungtiva juga dapat terjadi karena salah mengejan.

Perdarahan subkonjungtiva adalah pecahnya pembuluh darah konjungtiva yang menyebabkan mata merah. Kondisi ini dapat berlangsung selama 5-10 hari ke depan.

Janin juga akan merasakan efek dari salahnya mengejan, yaitu stres. Mengejan yang dilakukan sebelum waktunya akan menyebabkan stres bagi bayi.

Ini karena dorongan paksaan dari ibu dapat membenturkan kepala janin ke leher rahim yang masih belum terbuka sempurna.

Tekanan yang terus-menerus menimbulkan penumpukan cairan di bawah kulit kepala bayi.

Pembengkakan di kepala sangat mungkin untuk mempersempit jalan lahir yang harus dilewati janin.

Akibatnya, proses persalinan pun menjadi macet. Kondisi ini menambah tenaga yang dibutuhkan ibu dan beresiko akan terhambatnya proses pengeluaran bayi.

Mengejan adalah kegiatan mendorong bayi ke arah jalannya lahir menggunakan tekanan dari dalam tubuh.

Kegiatan ini tidak bisa dilakukan secara sesuka hati. Ada waktu yang tepat kapan Mom harus mulai dan berhenti mengejan.

Ada juga cara mengejan yang baik yang perlu Mom perhatikan dan pelajari sebelum melahirkan untuk menghindari hal-hal fatal seperti kehabisan tenaga, robekan perineum yang besar, pecahnya pembuluh darah, dan stres pada janin.

Apabila Mom ingin berkonsultasi dengan dokter kandungan, Kehamilan Sehat memberi layanan poli lengkap dengan harga terjangkau.Dengan klinik cabang di Jakarta, Tangerang, Bandung, Bekasi, Surabaya, dan Palembang, Kehamilan Sehat siap memberi hospital grade service bagi Mom yang membutuhkannya.

Baca juga: Serba-Serbi Metode Melahirkan Hypnobirthing