Memiliki rumah sendiri adalah impian semua orang. Selain sebagai tempat bernaung, juga merupakan investasi, warisan bagi anak cucu kita nanti, dan tempat kita membuat kenangan dengan orang-orang terkasih.

Namun, bila gaji masih pas-pasan, apakah bisa beli rumah? Di artikel ini, kami akan berikan tips dan cara kelola gaji untuk beli rumah.

Bila Mom hanya punya gaji sekitar Rp4-5 juta setiap bulan, tentunya memiliki rumah adalah impian yang terasa jauh. Akan tetapi, dengan teknik pengelolaan dan perencanaan keuangan yang baik, membeli rumah impian bukanlah hal yang mustahil.

Cara mengatur uang gaji agar bisa beli rumah sendiri

Berikut ini kami berikan tips dan cara mengelola gaji agar bisa beli rumah sendiri.

1. Sisihkan gaji untuk menabung setiap awal gajian

Saat baru gajian, biasanya kita kalap beli ini itu. Nah, langkah awal agar bisa beli rumah impian adalah, sisihkan gaji Mom di awal gajian untuk menabung. Jangan pernah menabung dari sisa uang gajian yang tinggal sedikit setelah dipakai. Karena jumlah sisa gajian biasanya tak tentu dan bahkan seringnya malah tak jadi menabung karena merasa sayang.

Sisihkan sebesar 20% gaji Mom untuk menyetor ke tabungan ini, contoh bila gaji Mom Rp5 juta rupiah setiap bulan, maka Mom perlu menyisihkan 1 juta rupiah untuk menabung. Dan pastikan uang tabungan ini tidak diutak atik, jangan pernah dipakai kecuali untuk membayar uang muka pembelian rumah atau DP.

Pisahkan tabungan untuk membeli rumah dengan tabungan dana darurat yang bisa Mom pakai sewaktu-waktu tanpa mengganggu dana di dalam tabungan rumah.

Dari sini, Mom bisa mulai menghitung, berapa waktu yang dibutuhkan sampai uangnya terkumpul dan cukup untuk membayar DP rumah. Biasanya, DP awal sebuah rumah adalah sebesar 15% dari harga rumah.

Selain menghitung waktu dan biaya yang dibutuhkan agar tabungan Mom cukup, Mom juga harus terus memantau harga rumah secara berkala. Karena setiap tahunnya aset seperti rumah cenderung mengalami kenaikan harga.

2. Tinggalkan kartu kredit dan jangan berutang

Saat ingin membeli rumah, maka Mom harus fokus pada tujuan itu. Jangan tergoda untuk membeli barang yang sedang tren namun sebenarnya tidak Mom butuhkan.

Selain itu, pastikan semua cicilan sudah lunas. Misal cicilan kendaraan bermotor atau cicilan barang elektronik. Dan kalau bisa matikan kartu kredit Mom agar tak tergoda untuk memakainya.

Hal ini sangat penting agar gaji Mom tidak habis karena membayar cicilan atau hutang lain sementara Mom juga harus melunasi cicilan rumah nantinya setelah DP dibayar.

Lunasi semua hutang dan cicilan sebelum Mom membeli KPR sebuah rumah agar beban keuangan tidak terlalu berat.

3. Alokasikan dana untuk kebutuhan bulanan dengan bijaksana

Sebelum menyisihkan uang untuk tabungan, pastikan kebutuhan bulanan Mom telah terpenuhi. Alokasikan gaji untuk kebutuhan bulanan sebelum menyisihkan dana ke pos lainnya.

Kebutuhan bulanan seperti makan, minum, uang kontrakan hingga ongkos bensin/transport ke kantor harus menjadi prioritas sebelum pos lainnya diisi.

Nah, untuk pos hiburan seperti jatah jajan, nonton bioskop dan lain-lain, harus menjadi yang terakhir dipertimbangkan. Setelah kebutuhan bulanan terpenuhi, dan tabungan beli rumah sudah diisi.

Karena itulah, sangat penting untuk membuat anggaran pengeluaran setiap bulan dan mencatatnya. Agar bisa terukur dengan baik dan diketahui kemana saja semua uang gaji Mom pergi.

4. Tentukan patokan harga rumah dan besaran cicilan

Sebelum memutuskan membeli rumah dan menabung untuk itu, tentukan dulu batas harga yang sekiranya sanggup Mom bayar. Seberapa besar DP yang bisa Mom kumpulkan dengan cepat, dan besaran cicilan setiap bulan yang bisa Mom bayar tanpa harus kelaparan atau kekurangan ongkos transport setiap bulannya.

Ingat, jangan mengedepankan ego atau gengsi, sadari kemampuan Mom dan sesuaikan dengan gaji bulanan Mom bisa memenuhi cicilan rumah tanpa menganggu kebutuhan bulanan sebagai prioritas utama.

Contoh, jika gaji Mom Rp5 juta, maka cicilan rumahnya tidak boleh lebih dari 30% setiap bulan, yakni Rp1,5 juta rupiah. Ini adalah batas maksimal supaya kebutuhan sehari-hari Mom tidak terganggu.

Bila cicilan sebesar 30% dari gaji terlalu berat, Mom bisa memilih cicilan yang lebih kecil namun dengan masa cicilan lebih lama. Seperti 20 atau 30 tahun. Meski kelihatannya lama, namun hal ini lebih baik daripada Mom kesusahan bayar cicilan tiap bulannya.

5. Siapkan pos dana darurat untuk hal tak terduga

Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kewajiban cicilan rumah, pastikan Mom juga menyisihkan gaji untuk pos dana darurat. Besarannya sekitar 5-10% dari gaji. Misal gaji Mom Rp5 juta, maka pos dana darurat ini harus diisi sekitar 250rb-500rb setiap bulannya.

Pos ini bisa Mom gunakan jika terjadi hal tak terduga, seperti kecelakaan, sakit, atau lainnya. Dengan adanya dana darurat, tabungan untuk membeli rumah dan anggaran kebutuhan sehari-hari tidak akan terganggu.

6. Pilih bank yang terpercaya untuk membeli KPR

Bila ingin mengajukan kredit KPR, pastikan memilih Bank yang memiliki kredibilitas tinggi dan terpercaya. Pilih penawaran kredit yang paling sesuai dengan anggaran dan kesanggupan Mom untuk membayar cicilannya.

Jangan tergiur dengan bunga kredit yang ringan. Tidak mengapa bunganya agak tinggi yang penting proses pengajuan mudah, aman dan terpercaya. Hal ini akan meminimalisasi sengketa di kemudian hari.

7. Mulailah berinvestasi

Selain tabungan, investasi juga menjadi salah satu cara untuk mewujudkan impian membeli rumah sendiri. Contoh investasi yang paling aman dan mudah ialah logam mulia. Logam mulia seperti emas memiliki nilai jual yang naik setiap tahunnya.

Malah bisa jadi, Mom bisa lebih cepat membeli rumah jika menabung dalam bentuk logam mulia daripada menabung dalam bentuk uang.

Itulah informasi mengenai tips dan cara mengelola gaji agar bisa membeli rumah. Semoga bisa bermanfaat.


Konten ini merupakan kerjasama Ruangmom dengan Prospeku. Prospeku adalah aplikasi real estate agent untuk mengelola customer lebih baik dan memasarkan properti lebih mudah. Dengan Prospeku kelola prospek penjualan properti dari awal hingga akhir. Hubungi kami untuk info lebih lanjut WhatsApp Prospeku!

Baca juga: Apartemen atau Rumah Tapak? Ini 5 Pertimbangan untuk Pasangan Baru