Pernahkah Mom melihat baju-baju lucu di toko baju bayi? Membayangkan si kecil sangat menggemaskan saat mengenakan semua baju lucu tersebut. Tapi kemudian Mom bingung bagaimana cara mencuci baju bayi yang benar agar higienis dan aman saat dikenakan.

Mungkin bagi sebagian ibu, mencuci baju bayi adalah hal yang rumit dan melelahkan. Namun sebenarnya, Anda tak perlu khawatir. Sebab, cara mencuci baju bayi yang baru dibeli tak serumit seperti perkiraan Mom.

Ya, percayalah bahwa mencuci pakaian bayi memang tidak begitu sulit, hanya saja ada sedikit perbedaan dengan pakaian dewasa. Misalnya baju bayi harus dipisah dari baju orang dewasa karena kulitnya yang masih sensitif.

Penasaran bagaimana cara mencuci baju bayi yang benar? Bolehkah mencuci baju bayi dengan mesin cuci? Temukan jawabannya dalam artikel berikut.

Cara mencuci baju bayi yang baru dibeli

Baju bayi memang membutuhkan perlakuan berbeda agar nyaman dan aman saat dikenakan. Kulit bayi yang sensitif mengharuskan para orang tua tidak boleh sembarangan memilih baju, termasuk saat mencucinya.

Saat membeli baju untuk si kecil, Mom bisa memilih bahan yang lembut dan mudah dibersihkan. Adapun cara mencuci baju bayi yang baru dibeli adalah sebagai berikut.

1. Memilih deterjen

Sebelum Mom mulai ke bagian mencuci, ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu memilih deterjen yang benar.

Ada banyak sekali merk deterjen yang dijual di supermarket, tetapi Mom harus memilih sabun yang tidak mengandung parfum. Ini dikarenakan beberapa kulit bayi akan sensitif jika terkena produk yang berbau wangi.

Sebaiknya Anda juga menghindari deterjen yang berbahan tambahan pelembut karena berisiko menyebabkan iritasi kulit. Jika ingin menggunakan pelembut, pilihlah yang bersifat hypoallergenic atau memang khusus untuk bayi.

Membuat deterjen sendiri bisa juga jadi pilihan Anda. Beberapa orang tua memilih cara ini karena lebih hemat dibandingkan membeli deterjen bayi yang lebih mahal. Ditambah lagi, karena buatan sendiri, Anda bisa memastikan bahan-bahan apa saja yang aman digunakan.

Mom bisa menemukan berbagai resep membuat deterjen sendiri di internet. Kebanyakan hanya menggunakan beberapa bahan dan bisa dibuat dengan cepat serta mudah.

Jika Anda tidak yakin dengan bahan yang digunakan pada resep tersebut, konsultasikan dengan dokter anak sebelum menggunakannya. Perlu diingat, Mom harus menghindari menggunakan bahan tea tree dan minyak lavender karena bisa menimbulkan efek estrogenik.

Entah Anda lebih memilih membeli deterjen di toko ataupun homemade, selalu usahakan untuk menyimpan detergent di rak yang tinggi agar tidak terkontaminasi bahan lain.

2. Memisahkan baju bayi dengan baju orang dewasa

Banyak orang tua memilih untuk mencuci pakaian bayi secara terpisah dengan baju orang dewasa di rumah.

Ada banyak alasan mengapa hal ini dilakukan. Tetapi, ada satu alasan besar yang menjadikan orang tua kadang malas memisahkan baju bayi saat mencuci, yaitu tak lain adalah menambah pekerjaan rumah.

Kecuali jika Anda mengganti semuanya dengan deterjen yang aman untuk bayi, maka opsi mencampur baju bayi dan baju dewasa boleh dilakukan. Si kecil akan 100 persen terjaga saat berinteraksi dengan pakaian Anda.

Beberapa alasan mengapa perlu memisahkan baju bayi adalah:

  • Kulit bayi sangat sensitif.
  • Mungkin ada anggota keluarga di rumah yang bekerja dengan zat berbahaya, sehingga lebih baik mencegah daripada membahayakan si kecil.
  • Beberapa orang dewasa memilih menggunakan deterjen dengan tambahan pewangi sehingga baju menjadi sangat harum setelah dicuci. Ini terlalu kuat untuk bayi, sehingga baju mereka harus dicuci secara terpisah.
  • Bayi sering mengganti pakaian dalam sehari. Mereka akan buang air kecil di pakaian begitu saja. Oleh karena itu lebih baik dicuci secara terpisah.

3. Mencuci baju yang baru dibeli

Setiap membeli baju baru untuk bayi, baik dari toko maupun menjahit sendiri, harus dicuci terlebih dahulu sebelum dikenakan.

Ini dikarenakan Anda tidak tahu apa saja yang telah menempel pada baju tersebut, bisa saja banyak orang yang menyentuhnya karena proses pembuatannya melewati proses yang panjang.

Terlebih lagi ada bahan kimia yang tertinggal di baju sehingga akan membahayakan bayi. Perlu diingat bahwa kulit mereka lebih sensitif terhadap ruam daripada kulit orang dewasa.

Tak hanya baju, namun selimut, sprei, sarung bantal, dan perlengkapan lain yang digunakan oleh bayi juga perlu dicuci sebelum digunakan.

4. Membersihkan noda poop

Tak dapat dipungkiri, popok bayi gampang penuh terkena poop sehingga harus sering diganti agar tidak lembab.

Cara mencuci baju bayi yang terkena noda poop, jangan merendamnya dengan air dan deterjen ya, Mom. Karena hal itu malah akan membuat kotoran makin menyebar ke seluruh bagian popok.

Sebaiknya cucilah terlebih dahulu bagian yang terkena noda poop tersebut dengan sabun mandi batangan. Kucek dengan sikat gigi lembut hingga noda hilang, diamkan beberapa saat, lalu cucilah seperti biasa dengan deterjen khusus bayi.

Baca juga: Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Mom Wajib Tahu!

5. Membersihkan noda lain pada baju

Banyak tantangan yang harus dilewati sebagai seorang ibu, termasuk sabar ketika banyak noda yang menempel pada baju bayi.

Bisa jadi noda ASI, bekas gumoh, atau minyak telon yang Anda berikan pada bayi usai mandi. Tak hanya itu, noda-noda dari makanan saat fase MPASI juga akan mewarnai bajunya.

Tak perlu khawatir, Mom. Cara untuk mengatasinya adalah coba rendam baju tersebut dengan air dingin dengan melarutkan sedikit sabun agar kotorannya bisa larut dan terangkat.

Untuk noda yang berasal dari minyak telon, Mom bisa mencampurkan sedikit tepung maizena ke bagian yang terkena noda lalu diamkan selama 10-15 menit.

6. Mencuci dengan mesin cuci

Bolehkah menggunakan mesin untuk mencuci pakaian si kecil? Jawabannya boleh ya, Mom. Mesin cuci aman digunakan dan tidak akan merusak pakaian bayi.

Namun, sebelum mencucinya, ada baiknya Anda mengecek label terlebih dahulu. Karena beberapa pakaian bayi terdapat instruksi khusus dalam hal cara mencuci.

Menggunakan mesin untuk mencuci pakaian bayi bisa dilakukan dengan memilih siklus putaran yang lembut agar pakaian tidak mudah rusak dan terlihat baru. Selain itu, gunakan air dengan temperatur normal.

Tips lainnya adalah jangan terlalu memasukkan banyak baju dalam mesin cuci. Ini akan membebani mesin cuci sehingga hasilnya kurang maksimal.

Jika si kecil memiliki kulit yang sangat sensitif, Mom bisa membilas pakaian secara dua kali hingga benar-benar bersih dari detergent.

7. Mengeringkan pakaian bayi

Pakaian si kecil bisa dikeringkan seperti biasa saat Anda mengeringkan baju sendiri. Jika Anda berpikir baju-baju mungil bayi akan cepat kering, hal itu tak sepenuhnya benar.

Justru permukaan yang lebih kecil membuat baju tersebut sedikit membutuhkan waktu lebih untuk bisa kering.

Agar lebih cepat kering, peraslah terlebih dahulu sebelum menjemurnya dan gunakan hanger. Ada beberapa manfaat mengeringkan baju di bawah sinar matahari alih-alih menggunakan pengering. Ini dikarenakan sinar matahari mampu menghilangkan kuman yang menempel pada pakaian.

8. Baju bayi tidak perlu disetrika

Karena baju bayi mayoritas berbahan lembut, maka Mom tidak perlu menyetrikanya. Jika Mom sudah mengikuti semua step di atas dengan benar, teksturnya akan tetap lembut dan tidak menjadi kasar.

Jika ternyata ada bagian yang masih kaku, berarti Mom kurang membilasnya dengan bersih sehingga masih ada deterjen yang tersisa. Hati-hati ya, Mom karena sisa detergent yang masih menempel di baju bisa membuat kulitnya iritasi.

Bayi memang memiliki kulit yang berbeda dengan orang dewasa, sehingga apapun yang dikenakannya harus benar-benar diperhatikan agar tidak menyebabkan iritasi kulit.

Cara mencuci baju bayi baru lahir tak serumit yang Anda pikirkan. Yang terpenting adalah memastikan pakaiannya bersih dan aman saat dikenakan. Bagaimana Mom? Sudah siap mempraktekkan cara mencuci baju bayi di rumah? Selamat mencoba ya!

Baca juga: 5 Jenis Penyakit Kulit Pada Bayi dan Cara Mengatasinya