Kontraksi palsu adalah kontraksi yang mirip dengan kontraksi asli yang terjadi di trimester akhir dan menjelang waktu persalinan. Kontraksi palsu ini kerap juga disebut sebagai Braxton Hicks dalam istilah medis. Kontraksi ini memang kerap terjadi pada ibu hamil dan bukan menjadi kondisi yang harus diwaspadai. Meksi begitu, Mom harus tahu apa perbedaan kontraksi palsu dan asli agar tidak panik menjelang kelahiran.

Kontraksi palsu wajar terjadi pada ibu hamil

Tenang, Mom, ternyata bukan hanya Anda saja yang mengalami kontraksi palsu. Hampir semua ibu hamil mengalami kontraksi palsu ini. Terlebih saat menjelang waktu persalinan. Bahkan, kontraksi palsu ini sebenarnya sudah kerap terjadi sejak trimester awal. Rahim akan mengalami kontraksi di usia kehamilan tujuh minggu.

Namun, karena perut yang belum membesar, Mom tidak akan merasakan kontraksi ini. Ibu hamil umumnya mulai merasakan kontraksi palsu ini di usia kehamilan 16 minggu. Di usia kehamilan ini, perut mulai membuncit dan Mom bisa merasakan adanya ketegangan otot yang mirip dengan kontraksi.

Kontraksi palsu ini diakibatkan oleh otot- otot rahim yang mengencang. Mom bisa mengeceknya dengan cara menempelkan tangan di atas perut dan merasakan otot perut yang menegang.

Tanda adanya kontraksi palsu selama kehamilan

Tanda paling umum adanya kontraksi palsu adalah perut yang menegang selama tiga puluh detik. Kontraksi palsu umumnya juga terjadi tidak lebih dari dua kali sejam dalam satu hari. Jika Mom merasakan kontraksi palsu seperti ini, bisa jadi memang perut sedang keram akibat kelelahan.

Beda kontraksi palsu dan asli adalah waktu dan intensitasnya. Jika kontraksi palsu terjadi dalam beberapa detik dan tidak terlalu sering, maka kontraksi asli terjadi selama beberapa detik dalam satu waktu.

Kontraksi asli ini akan sangat intensif hingga Mom merasakan mulas tanda akan melahirkan . Jika memang kontraksi yang dirasakan sangat intensif dan sering terjadi, maka hal tersebut menjadi tanda-tanda menjelang persalinan.

Baca juga: Cara Merangsang Kontraksi Agar Cepat Melahirkan

Perbedaan kontraksi palsu dan asli

Berikut penjelasan rinci perbedaan kontraksi palsu dan asli:

  • Lokasi terjadinya kontraksi

Kontraksi palsu hanya terjadi di perut bagian depan. Sedangkan, kontraksi palsu terjadi dari bagian punggung bawah, menyebar hingga ke arah perut depan. Bisa juga dari perut, kemudian menyebar ke punggung.

  • Tingkat nyeri yang dirasakan

Perbedaan kontraksi palsu dan asli yang selanjutnya adalah tingkat rasa nyeri. Kontraksi palsu akan terasa sama tingkat nyerinya meski terjadi beberapa kali. Hal ini berbeda dengan kontraksi palsu yang mengalami peningkatan rasa nyeri dari waktu ke waktu, seiring dengan intensitasnya yang bertambah.

  • Bisa teralihkan dengan aktivitas lain

Kontraksi palsu akan menghilang seiring Mom melakukan aktivitas yang bisa mengalihkan perhatian, seperti minum, makan, mandi air hangat, dan berjalan-jalan. Sedangkan, kontraksi asli tidak akan terpengaruh oleh aktivitas apapun yang Mom lakukan untuk menguranginya.

  • Lama waktu terjadinya kontraksi

Kontraksi palsu terjadi selama kurang dari satu menit, di mana kontraksi asli akan berlangsung selama lebih dari satu menit. Kontraksi palsu juga hanya terjadi selama satu sampai dua kali dalam satu jam, tidak teratur, muncul beberapa kali dalam sehari, dan jarak waktunya tidak berdekatan.

Sebaliknya, kontraksi asli akan semakin sering terjadi seiring waktu persalinan yang semakin dekat, kontraksi sangat teratur, dan jarak waktu antar kontraksi semakin memendek (peningkatan intensitas).

Mengetahui perbedaan kontraksi palsu dan asli membantu Mom tetap tenang dalam menjalani kehamilan. Membedakan kontraksi palsu dan asli juga mencegah Mom mendapatkan ‘false alarm’ tanda kehamilan.

Jika memang kontraksi yang Mom rasakan sangat intens dan tingkat nyerinya semakin meningkat, bisa dipastikan itu adalah tanda persalinan. Segera bersiap dan menuju rumah sakit untuk proses persalinan ya, Mom.

Baca juga: 7 Tips Cepat Melahirkan di Usia 38 Minggu Kehamilan