Ada banyak perdebatan mengenai makanan yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Makanan yang biasanya diperdebatkan adalah ikan laut, daging setengah matang, buah nanas, dan lain-lain. Salah satu makanan yang paling banyak diperdebatkan adalah cumi-cumi.

Orang-orang berpendapat bahwa cumi-cumi banyak mengandung bakteri buruk dan dapat membuat pertumbuhan janin dalam rahim menjadi terganggu. Kadar kolestrol tinggi yang terkandung dalam cumi juga dikatakan dapat berbahaya bagi kondisi janin ibu. Namun sebagian orang lainnya menyatakan yang sebaliknya, yaitu cumi-cumi aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Sebenarnya yang mana sih yang benar?

Cumi-cumi memang mengandung berbagai macam bakteri, namun tetap aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Apabila cumi dibersihkan dan dimasak sampai matang, maka bakteri yang ada dapat hilang. Selain itu, cumi mengandung banyak protein yang baik bagi perkembangan janin. Maka cumi-cumi dapat dinyatakan cukup aman apabila dikonsumsi oleh ibu hamil.

Apa saja manfaat cumi-cumi bagi janin?

Seperti yang telah disebutkan sedikit di atas, cumi-cumi memang merupakan sumber protein dan omega-3 yang tinggi. Kandungan omega-3 pada cumi dapat membantu perkembangan janin, khususnya pada otak janin. Selain itu, cumi-cumi rendah lemak jenuh dan natrium. Kebutuhan protein di tubuh Mom dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi cumi-cumi.

Cumi memiliki tinta hitam yang biasanya dikeluarkan apabila menghadapi bahaya. Tinta hitam berfungsi sebagai perlindungan diri cumi-cumi. Maka dari itu, orang mengkonsumsi cumi-cumi akan memiliki daya tahan tubuh yang baik. Hal yang sama pun akan terjadi pada janin ibu hamil. Tinta cumi-cumi secara otomatis mengaktifkan fungsi sel darah putih yang membantu tubuh bayi dalam kandungan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.

Sebagian besar ibu hamil mengalami masalah nafsu makan. Perut terasa mual dan tidak ada keinginan untuk makan. Kandungan mineral niasin dan raboflavin pada cumi-cumi dapat menambah nafsu makan ibu yang sedang hamil. Cumi-cumi juga mengandung asam folat yang cukup tinggi. Asam folat merupakan nutrisi yang wajib terpenuhi bagi ibu hamil. Apabila nutrisi asam folat cukup, risiko cacat pada bayi juga akan berkurang. Asam folat dapat membantu menekan risiko keguguran dan meningkatkan sel darah merah pada tubuh ibu hamil.

Apa akibatnya mengkonsumsi cumi-cumi secara berlebihan?

Cumi-cumi memang mengandung banyak nutrisi bagi ibu hamil. Namun segala sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan pasti akan berujung buruk bagi tubuh. Cumi-cumi tetaplah tergolong sebagai hewan laut, yang pastinya tidak terlepaskan dari kandungan merkuri. Cumi-cumi memang memiliki kandungan merkuri, namun tergolong rendah.

Dibandingkan dengan hewan laut lainnya, cumi-cumi memiliki kandungan merkuri yang lebih rendah. Maka dari itu, cumi-cumi tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak, karena merkuri yang berlebihan akan membahayakan janin. Selain itu, ibu hamil yang memiliki riwayat kolestrol tinggi harus berhati-hati saat mengkonsumsi cumi-cumi. Cumi-cumi memiliki kandungan kolestrol yang sangat tinggi dan dapat berbahaya untuk tubuh dan janin. Ibu hamil harus melakukan pengecekan berkala terhadap kolestrol pada tubuh demi menjaga kesehatan janin. Oleh karena itu, Mom harus tetap berhati-hati apabila mengkonsumsi cumi-cumi, ya.

Cumi-cumi memang cukup aman dan memiliki banyak nutrisi yang dapat mendukung proses kehamilan. Namun konsumsi cumi-cumi tetap harus dibatasi agar tidak berlebihan. Jangan lupa untuk memastikan pengolahan cumi-cumi yang benar pula. Apabila cumi-cumi sudah dibersihkan dan dipastikan matang, maka Mom dapat dengan tenang mengkonsumsi cumi-cumi di saat hamil!