Bisnis properti adalah usaha jual-beli maupun sewa tanah, bangunan, dan sejenisnya yang menjanjikan pelakunya mendapat keuntungan besar. Contoh bisnis properti adalah perumahan, villa, apartemen, dan kos-kosan.

Siapapun bisa menjalankan bisnis ini. Tak terkecuali ibu rumah tangga seperti Mom. Kerjaan pun dapat disambi dengan mengurus si kecil di rumah. Tertarik mencoba? Berikut penjelasan singkatnya.

Jika dilihat dari contoh bisnis properti tersebut, mungkin Mom akan mengira jika bisnis ini memerlukan modal yang besar. Secara barang penawarannya bukan berupa ecek-ecek melainkan bernilai sangat tinggi.

Namun, rupanya sekarang sudah ada lho Mom bisnis properti tanpa modal. Cara bisnis properti tanpa modal ditujukan terutama bagi pemula agar tidak takut untuk memulai. Dengan dana awal 0 rupiah, Anda memiliki kesempatan meraih cuan sampai puluhan juta rupiah.

Benarkah begitu? Bagaimana dengan kerugian bisnis di bidang properti? Adakah nilai negatifnya? Di bawah ini merupakan daftar keuntungan serta kerugian yang dapat Mom jadikan pertimbangan sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan untuk memulai bisnis properti.

Keuntungan bisnis properti

Salah satu keuntungan bisnis properti paling populer adalah cuan yang berkali lipat besarnya dari modal awal. Tidak hanya itu, berikut 5 nilai plus lainnya.

1. Passive income

Passive income atau dalam bahasa Indonesia berarti pendapatan pasif adalah penghasilan dari suatu kegiatan ekonomi yang pelakunya tidak perlu ikut berperan aktif. Nah, inilah salah satu keuntungan dari bisnis properti.

Mom tetap bisa bermain bersama si kecil di rumah dan jumlah rupiah di akun rekening tetap bertambah. Dari mana asal uang tersebut? Pemasukan itu datang dari gedung atau bangunan yang telah Anda sewakan ke client.

2. Massive income

Selain passive income, massive income pun akan Mom dapatkan dalam menjalani bisnis di bidang properti.

Harga penyewaan atau jual beli tanah maupun gedung pasti menghasilkan jumlah yang besar. Itulah yang disebut dengan massive income, atau penghasilan besar karena menjualkan sesuatu.

3. Harga jual yang terus naik

Harga tanah yang melonjak setiap tahunnya seolah-olah sudah menjadi rahasia umum. Disebut-sebut tanah memiliki umur abadi karena nilai jualnya selalu bagus.

Apalagi jika terletak di lokasi strategis seperti pinggir jalan raya, dan dibangun suatu gedung seperti toko atau ruko di atas tanah tersebut, maka harganya pun akan otomatis bertambah.

4. Tidak terpengaruhi oleh inflasi

Musuh utama dari pebisnis adalah inflasi. Akan tetapi, Mom tidak perlu khawatir apabila usaha yang Anda jalani adalah bisnis di bidang properti.

Sebab, bisnis properti tidak terpengaruhi oleh inflasi melainkan cenderung mengalami peningkatan harga.

5. Dapat dijadikan investasi jangka panjang

Seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa tanah memiliki umur abadi. Oleh karena itu, properti bisa Mom jadikan sebagai investasi jangka panjang.

Baca juga: Memahami Apa Itu Properti

Kerugian bisnis properti

Setiap hal pasti mempunyai keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Tak terkecuali pada bisnis khusus properti.

1. Cenderung bermodal besar (walaupun ada yang tanpa modal)

Properti memang bisnis yang memberikan keuntungan sangat besar. Namun, begitu pula modalnya. Pelakunya harus memiliki modal yang tidak kecil untuk mencapai cuan itu.

Akan tetapi, sekarang sudah banyak penawaran mengenai cara memulai bisnis di bidang properti tanpa modal. Jadi, jika Mom tertarik, Anda bisa memilih cara ini sebagai pemula.’

2. Mahalnya biaya perawatan

Jika propertinya berupa gedung, ruko, ataupun rumah, maka artinya Mom sebagai pemilik harus merawat sebaik mungkin agar tetap bisa berdiri kokoh dan indah dipandang.

Dimana biaya perawatannya tidaklah sedikit atau termasuk mahal. Contohnya biaya cat tembok, membayar pajak tahunan, dan lain-lain.

3. Umur bangunan semakin tua

Apabila tidak dirawat sedemikian rupa,seiring berjalannya waktu maka kemungkinan besar gedung tersebut akan rapuh dan kotor.

Tidak ada orang yang tertarik dengan tampilan bangunan seperti itu dan berakibat pada menyusutnya harga properti.

4. Berisiko hilang akibat bencana

Berikut adalah salah satu kerugian dari bidang properti yang tidak bisa dihindari. Tak ada yang bisa menebak kapan sebuah bencana datang.

Risikonya, seluruh properti bisa hancur lebur ketika itu terjadi. Jalan amannya adalah dengan mengasuransikan tanah atau bangunan Anda. Namun tentu saja ada biaya tambahan untuk hal tersebut.

5. Membutuhkan waktu yang lama untuk laku

Membeli rumah atau tanah berbeda dengan membeli tahu tempe di pasar. Tidak semua orang dan tidak setiap hari mereka membutuhkan properti.

Selain itu, banyak pertimbangan dalam memilih properti sesuai keinginan konsumen yang dapat menghabiskan waktu mulai mingguan sampai bulanan.

Seorang pakar properti dari Amerika menjelaskan jika ingin membeli sebuah properti, maka carilah 100 properti lalu pilih 3 terbaik diantaranya. Satu properti yang menjadi pilihan favorit akan terlihat di sana.

Kesimpulan

Setelah melihat keuntungan serta kelebihan bisnis properti, apakah Anda menjadi lebih tertarik untuk memulainya? Tidak ada salahnya kok Mom untuk mencoba. Nanti, omzetnya dapat dijadikan pendapatan tambahan atau modal di usaha selanjutnya. Good luck, Mom!

Baca juga: Tips Mengelola Harta Warisan Agar Berguna untuk Jangka Panjang