Anda menemukan benjolan di payudara kiri samping atau kanan? Tenang Mom, jangan terburu-buru panik karena belum tentu benjolan tersebut adalah kanker payudara. Pada kebanyakan kasus, penyebab benjolan di payudara disebabkan oleh perubahan hormon menjelang menstruasi atau mendekati menopause.

Agar tidak bingung membedakan mana benjolan di payudara yang tidak berbahaya dan mengindikasikan kanker, langsung saja simak informasi berikut, Mom.

Penyebab benjolan di payudara kiri samping dan kanan

Umumnya, benjolan di payudara kanan atau kiri merupakan tumor payudara yang sifatnya jinak. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan hormon ketika mendekati menstruasi atau menopause. Memang salah satu tandanya adalah muncul benjolan di payudara kiri samping atau kanan, Mom. Maka dari itu, jangan khawatir berlebihan jika mendapati kondisi tersebut, ya.

Biasanya benjolan tersebut akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan. Akan tetapi, bukan tidak mungkin benjolan di payudara berkembang menjadi tumor ganas yang menjadi penyebab penyakit kanker.

Hal-hal di bawah ini adalah penyebab benjolan di payudara kanan atau kiri:

1. Fibrokistik

Fibrokistik adalah perubahan abnormal payudara yang ditimbulkan akibat berubahnya hormon selama siklus menstruasi. Sehingga ketika PMS (pre-menstrual syndrome) umumnya benjolan di payudara terasa sakit hingga bengkak. Fibrokistik ini merupakan penyebab tumor jinak pada wanita usia 35-50 tahun.

Selain benjolan, gejala lain yang muncul melipi keluarnya cairan berwarna keruh dari puting, perubahan ukuran kedua sisi payudara, nyeri payudara, dan tekstur benjolan terasa keras atau lunak.

Kondisi ini tidak membahayakan sehingga bisa ditangani tanpa perawatan medis. Tapi, dokter akan memberikan obat untuk meredakan nyeri payudara yang Anda alami.

2. Kista payudara

Benjolan di payudara samping kiri atau kanan juga bisa disebabkan oleh kista, di mana umumnya berisi cairan. Kista dapat dideteksi ketika ukurannya sudah membesar yaitu mencapai 2,5-5 sentimeter, atau biasa disebut dengan kista makro. Sehingga Anda pun bisa merasakannya jika diraba.

Ukuran kista pada payudara ini bervariasi dan bisa berubah seiring siklus haid Anda, Mom. Jika mendekati masa menstruasi, biasanya ukurannya akan akan membesar dan menjadi lunak. Benjolan tersebut berbentuk bulat atau lonjong serta bisa berpindah-pindah saat disentuh.

Prosedur aspirasi jarum halus atau fine-needle aspiration diperlukan sebagai penanganan kista payudara atau cara menghilangkan benjolan di payudara kanan dan kiri. Prosedur ini bekerja dengan cara memasukkan jarum ke area sekitar benjolan yang berfungsi untuk menyedot cairan agar benjolan mengempis.

3. Fibroadenoma

Fibroadenoma adalah salah satu jenis tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita berusia antara 20-30 tahun. Tekstur benjolan payuadara ini kenyal dan dapat digerakkan jika disentuh. Selain itu, ketika ditekan benjolan tidak akan menimbulkan rasa sakit.

Penyebab fibroadenoma masih belum dapat dipastikan, namun diduga ada kaitannya dengan hormon estrogen. Sehingga benjolan payudara akibat fibroadenoma akan bertambah besar selama kehamilan dan mengecil ketika memasuki fase menopause.

Fibroadenoma tidak berkembang menjadi kanker payudara. Akan tetapi jika diperlukan, dokter bisa menyarankan cara menghilangkan benjolan di payudara kiri dan kanan dengan dilakukan operasi pengangkatan fibroadenoma.

4. Papiloma intraduktal

Salah satu penyebab benjolan di payudara adalah karena papiloma intraduktal yang terbentuk di dinding saluran susu dekat puting. Pada beberapa kasus, kondisi ini menyebabkan keluarnya cairan dari puting.

Mom perlu waspada jika menemukan lima atau lebih papiloma di payudara, sebab hal tersebut dapat berisiko menjadi kanker. Sebaiknya, periksakan diri Anda ke dokter agar dapat dilakukan pembedahan pengangkatan benjolan.

5. Nekrosis lemak akibat cedera

Benjolan bertekstur padat dan bulat yang terbentuk saat jaringan parut menggantikan rusaknya jaringan payudara akibat cedera dikenal dengan nekrosis lemak. Benjolan ini termasuk tumor jinak dan tidak berisiko menjadi kanker. Meski begitu, sebagai langkah penanganan dokter bisa menyarankan untuk dilakukan pembedahan pengangkatan nekrosis lemak.

Baca juga: Kenapa Payudara Gatal dan Terkadang Terasa Kering?

Ciri-ciri benjolan dan tumor jinak payudara

American Cancer Society menjelaskan sebagian besar benjolan pada payudara adalah bersifat jinak alias tidak berbahaya. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bahwa benjolan yang muncul menjadi pertanda kanker.

Mom perlu mengetahui bagaimana cara membedakan benjolan yang bersifat kanker dan tidak dengan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Adapun ciri-ciri tumor jinak di payudara antara lain:

  • Memiliki batas yang jelas

  • Berbentuk oval atau bulat

  • Bisa digerakkan atau bergeser-geser ketika disentuh

  • Biasanya muncul mengikuti siklus menstruasi

  • Bisa terasa sakit atau tidak sama sekali

  • Pertumbuhannya lambat

Hal-hal yang harus dilakukan saat muncul benjolan di payudara

Mom, jangan langsung panik jika muncul benjolan pada payudara Anda. Tetaplah tenang dan lakukan langkah-langkah berikut untuk memastikannya.

1. Lakukan SADARI

Hal pertama yang bisa Mom lakukan adalah cek atau periksa payudara sendiri dengan meraba semua bagian payudara, baik sebelah kiri maupun kanan. Agar hasilnya akurat, periksalah jauh-jauh hari sebelum jadwal menstruasi atau sesudahnya. Rasakan juga, apakah ada gejala lain yang muncul selain benjolan tersebut.

2. Periksa kalender menstruasi

Benjolan payudara yang muncul bisa jadi efek yang ditimbulkan karena akan menstruasi. Oleh karena itu, coba cek kembali kalender menstruasi Anda. Agar lebih mudah, Mom juga bisa menggunakan kalkulator menstruasi Ruangmom untuk mencatat siklus menstruasi.

3. Konsultasi dengan dokter

Jika Mom masih merasa khawatir dan kurang yakin dengan pemeriksaan yang dilakukan sendiri, Anda boleh berkonsultasi dengan dokter untuk memastikannya. Dokter mungkin akan menyarankan Mom melakukan beberapa tes kanker payudara seperti mamografi, MRI payudara, atau USG payudara, terlebih jika benjolan dicurigai sebagai kondisi serius.

Baca juga: Keluar Flek Coklat Berhari-Hari Setelah Haid, Bahayakah?

Cara mencegah benjolan yang muncul di payudara

Perlu diketahui sebenarnya tidak ada treatment khusus yang dilakukan untuk mencegah munculnya benjolan di payudara kiri samping ataupun kanan. Hal ini dikarenakan sering berkaitan dengan kadar hormon yang umum dialami wanita.

Akan tetapi, Mom bisa melakukan cara-cara sederhana untuk mendeteksi dini sebagai bentuk pencegahan apabila terjadi kelainan pada payudara Anda, yakni dengan cara SADARI. Dengan begitu, pengobatan dapat segera dilakukan.

Selain SADARI, Mom juga perlu menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang disertai olahraga secara rutin. Bahkan penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi minuman tertentu seperti teh mampu mencegah terjadinya tumor di payudara, lho!

Dalam jurnal Human Molecular Genetics tahun 2017 dimuat penjelasan bahwa ada kemungkinan perubahan aktivitas gen pada tubuh wanita yang rutin minum teh. Perubahan tersebut berkaitan dengan kadar hormon estrogen. Inilah mengapa teh diyakini bisa mencegah tumor payudara. Namun, para ahli masih perlu melakukan studi lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti korelasi tersebut.

Nah, kini Mom tak perlu cemas berlebihan jika mendapati ada benjolan di payudara ya, karena belum tentu itu adalah kanker. Lakukan langkah-langkah di atas dan apabila masih kurang yakin, sebaiknya hubungi dokter. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Kenali 4 Perubahan Payudara saat Hamil Minggu Pertama