Saat ini dunia tengah dihebohkan dengan merebaknya virus corona. Jumlah kasusnya semakin bertambah setiap hari. Menurut data dari World Health Organization (WHO), update terakhir dilaporkan 28.276 kasus positif infeksi virus corona novel atau novel coronavirus (nCoV) di seluruh dunia. Kondisi ini pun membuat orang-orang, termasuk ibu hamil, menjadi khawatir bisa terinfeksi.

Ya, perlu diketahui bahwa ibu hamil menjadi salah satu kategori kelompok yang rentan terkena infeksi virus corona. Apa saja yang perlu diketahui soal infeksi virus corona pada ibu hamil? Berikut penjelasan lengkapnya, Mom.

Apa itu virus corona?

Virus corona atau Coronavirus kali pertama diidentifikasi pada 1960-an, meski sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti dari mana virus tersebut berasal. Virus corona dapat menginfeksi hewan dan manusia.

Dilansir Web MD, kebanyakan virus corona menyebar dengan cara yang sama dengan virus penyebab flu lainnya, yakni melalui batuk atau bersin pada orang yang terinfeksi; dengan menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi; atau dengan menyentuh benda seperti gagang pintu yang disentuh oleh orang yang terinfeksi.

Gejala-gejala infeksi virus corona mirip seperti infeksi saluran pernapasan atas lainnya, termasuk seperti pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan demam. Untuk memastikan apakah seseorang terkena infeksi virus corona atau tidak, perlu dilakukan tes laboratorium, termasuk pemeriksaan kultur hidung, tenggorokan dan tes darah.

Siapa saja yang berisiko kena virus corona?

Seperti pada infeksi lainnya, infeksi virus corona juga lebih rentan dialami pada kelompok orang tertentu. Di antaranya seperti anak-anak, orang dewasa dengan imunitas rendah dan lansia dengan riwayat penyakit seperti diabetes. Nah, ibu hamil termasuk dalam kategori orang dewasa dengan imunitas rendah, Mom.

Menurut Prof Mark Umstad dari The Royal Women’s Hospital, Australia, informasi tentang infeksi virus corona pada ibu hamil sampai saat ini masih sangat terbatas, mengingat virus ini memang masih dalam tahap penelitian lebih lanjut. Namun tetap ibu hamil perlu waspada untuk mengurangi terjadinya resiko infeksi.

“Ketika seorang wanita sedang hamil, sistem kekebalan tubuhnya berubah, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi pernapasan. Ini menjadi salah satu alasan pentingnya vaksinasi terhadap batuk rejan dan influenza sebelum hamil,” tutur Prof Umstad.

Dengan begitu, infeksi corona pada ibu hamil pun perlu mendapatkan perhatian lebih guna meminimalkan terjadinya penularan ya, Mom. Utamakan pola hidup sehat dan jaga kebersihan diri agar terhindar dari infeksi virus corona saat hamil.

Pencegahan dan penanganan infeksi virus corona ibu hamil

Sampai saat ini, belum ada vaksin dan obat pasti untuk menyembuhkan infeksi virus corona. Obat dan terapi yang diberikan hanya diberikan untuk mengobati kondisi penyerta, seperti demam.

Jika Mom saat ini sedang hamil, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah infeksi virus corona. Salah satunya yakni rajin cuci tangan dengan air dan sabun. Meski terlihat sepele, ini menjadi langkah paling penting untuk mencegah penularan.

Apabila tidak ada air dan sabun, Mom bisa menggunakan hand sanitizer untuk menjaga tangan tetap bersih dari kuman.

Selain itu, sebisa mungkin hindari tangan menyentuh bagian mata, hidung dan mulut. Terutama jika Mom sedang berada di tempat umum. Ini untuk membantu meminimalkan terjadinya perpindahan virus ke area wajah.

Hindari juga kontak dengan orang yang positif atau dicurigai terinfeksi virus corona. Misalnya jika ia terlihat memiliki gejala khas seperti gangguan pernapasan dan demam tinggi. Jika perlu, beri jarak minimal satu meter.

Hampir sama seperti infeksi flu dan pilek pada umumnya, saat terinfeksi virus corona upayakan untuk banyak istirahat dan banyak minum air putih. Obat nyeri tenggorokan dan demam bisa diminum sesuai anjuran dokter, terutama pada kasus infeksi corona pada ibu hamil.

Saat curiga mengalami infeksi virus corona, sebaiknya segera konsultasi ke dokter dan hindari dulu bepergian ke tempat umum. Jangan lupa gunakan masker dengan tepat untuk mencegah terjadinya penularan.