Mom pasti sudah tahu bukan tentang baby blues? Ya, baby blues adalah keadaan di mana Ibu mengalami depresi setelah melahirkan. Menurut penelitian, sekitar 80% Ibu yang baru saja melahirkan akan merasakan sindrom ini. Namun, mungkinkah sindrom baby blues saat hamil terjadi?
Jawabannya ialah mungkin saja. Gangguan suasana hati yang dikenal dengan baby blues syndrome juga dapat terjadi kepada ibu dengan bayi yang masih di dalam perut. Kejadian baby blues sebelum melahirkan seperti ini sangat mungkin dirasakan oleh Mom di kehamilan pertama.
Apa penyebab baby blues saat hamil?
Belum diketahui secara pasti penyebab baby blues sebelum melahirkan. Namun, ahli kesehatan berpendapat bahwa keadaan ini memiliki kaitan yang erat dengan perubahan hormon Mom selama masa kehamilan. Hormon-hormon tersebut mengganggu proses kerja otak sehingga menyebabkan depresi.
Beberapa faktor lain yang dapat memicu sindrom baby blues saat hamil adalah:
Perubahan fisik
Perubahan fisik ibu dalam pregnancy adalah hal yang wajar dan tidak perlu dikhuatirkan. Tumbuhnya cabang bayi di dalam rahim sudah pasti menambah berat badan Mom diikuti dengan perut yang membesar. Kaki yang membengkak dan stretch marks di sekitar perut pun normal terjadi.
Namun, khususnya para calon Mom, masih belum terbiasa atau belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut sehingga menimbulkan baby blues sebelum melahirkan.
Kurang istirahat dan tidur
Perubahan postur dan hormon menyebabkan ibu susah merasa nyaman, sekalipun untuk istirahat maupun tidur. Ibu hamil mudah merasa pegal-pegal karena tambahan beban di perutnya. Saat tidur pun bumil akan mudah terbangun karena susah menemukan posisi terbaiknya.
Ini menyebabkan ibu merasa kelelahan dan stress yang merujuk pada depresi atau baby blues saat hamil.
Kecemasan yang berlebihan
Calon Mom, apakah proses persalinan terlihat menyeramkan bagi Anda? Ya, membayangkan bagaimana si kecil terlahir memang sedikit menegangkan. Namun, apabila Mom terlalu memikirkan masalah tersebut, hormon-hormon stress penyebab kecemasan berlebihan akan meningkat di dalam tubuh yang nantinya akan tumbuh menjadi benih-benih sindrom baby blues sebelum melahirkan.
Hubungan yang tidak baik dengan pasangan
Hubungan yang tidak harmonis antar suami istri dapat memperburuk keadaan ibu hamil karena kurangnya dukungan sosial dan emosional. Selain itu, pengalaman seperti kekerasan dalam rumah tangga juga dapat membuat bumil merasa tertekan.
Ciri-ciri baby blues saat hamil
Tidak mudah bagi orang lain untuk mengenali tanda-tanda yang menunjukan seorang ibu hamil mengalami baby blues saat hamil. Ini karena gejalanya mirip dengan kehamilan biasanya yaitu nafsu makan menurun, jam tidur berubah, dan lemas.
Namun Mom, perlu diketahui jika terdapat ciri-ciri baby blues sebelum melahirkan lainnya seperti susah berkonsentrasi, sering merasa dirinya tidak berharga dan selalu salah, meninggalkan kegemaran sebelum hamil, mudah putus asa, sedih berkelanjutan dan emosi yang tidak stabil.
Ciri-ciri baby blues saat hamil tersebut biasa berlangsung kurang lebih 1-2 minggu.
Baca juga: Mom Wajib Tahu Perbedaan Baby Blues dan Depresi Setelah Melahirkan
Dampak baby blues saat hamil bagi ibu dan bayi
Sindrom ini akan berakibat fatal untuk ibu dan janin jika tidak ditangani dengan serius. Terkadang orang di sekitar melihat keadaan ini dengan sepele. Dampaknya adalah ibu akan melampiaskan rasa sedihnya melalui cara-cara yang membahayakan cabang bayi dengan meminum obat depresi secara sembarangan, merokok, mengkonsumsi fast food, bahkan sampai percobaan mengakhiri hidup.
Si kecil di dalam perut pun juga akan kena imbasnya yakni gangguan perkembangan dan lahir dengan berat badan yang rendah.
Cara mencegah & mengatasi baby blues saat hamil
Jika Mom mengenal seseorang atau merasa sedang mengalami sindrom ini, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari sekaligus melawan baby blues sebelum melahirkan.
Hubungi tenaga kesehatan
Depresi sejenis ini hanya dapat ditolong oleh sang ahli. Mom dapat menghubungi psikolog atau psikiater. Jika dirasa tingkat depresinya rendah, kemungkinan akan dilakukan terapi psikoterapi. Namun, bila termasuk kedalam depresi berat, maka akan dirujuk ke psikiater untuk mendapatkan obat.
Jangan khawatir Mom, obat yang diberikan sudah sesuai dosis sehingga tidak akan membahayakan si buah hati tercinta di dalam perut.
Istirahat yang cukup
Istirahat dan tidur yang cukup dan teratur akan menjauhkan Mom dari depresi. Mom akan merasa lebih bahagia dan rileks .
Olahraga
Olahraga ringan diperlukan untuk latihan fisik. Kegiatan ini dapat meningkatkan kadar hormon bahagia yaitu serotonin. Jenis olahraga yang tepat untuk bumil dapat dikonsultasikan dengan dokter kandungan masing-masing.
Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat bergizi
Konsumsi makanan dan minuman sehat bergizi seperti ikan, kacang-kacangan, susu kedelai, yang mengandung asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 juga bagus untuk perkembangan otak bayi.
Sindrom baby blues tidak hanya dialami pasca melahirkan, tetapi juga ketika ibu mengandung. Tidak ada penyebab pasti mengapa gangguan suasana hati baby blues saat hamil tersebut terjadi. Namun, jika Mom merasa mengalami sindrom baby blues sebelum melahirkan, maka segera cari pertolongan dengan menghubungi psikolog atau psikiater, ya. Semoga sehat selalu, Mom!