Saham (juga dikenal dengan istilah ekuitas dan share) dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal pribadi atau pihak (badan usaha) dalam suatu perseroan terbatas (PT).

Perusahaan menggunakan saham sebagai salah satu cara untuk mencari modal/pendanaan. Maka dari itu, saham menjadi salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer.

Keuntungan saham

1. Dividen

Jika Mom membeli saham, berarti Mom memiliki klaim/kuasa atas pendapatan dan aset perusahaan tersebut. Tentunya porsi kepemilikan disesuaikan dengan jumlah saham yang dibeli.

Mom juga berhak atas keuntungan yang diraih perusahaan. Keuntungan itu dikenal dengan istilah dividen.

Tapi, dividen baru bisa dibagikan perusahaan jika mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dividen yang dibagikan perusahaan bisa dalam bentuk tunai atau berupa saham lagi sehingga nilai modal Mom pada perusahaan itu bakal bertambah.

2. Capital Gain

Keuntungan saham tak hanya dalam bentuk dividen. Mom juga bisa menikmati Capital Gain dari saham yang dimiliki.

Capital Gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual yang terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

Misalnya Mom membeli saham DAD dengan harga per saham Rp3.000 kemudian hendak dijual lagi dengan harga Rp3.500 per saham, berarti Mom bisa mendapatkan capital gain sebesar Rp500 untuk setiap saham yang dijual.

Tapi perlu jadi catatan, cara ini bisa Mom lakukan jika kinerja perusahaan sedang cemerlang, ya!

Kerugian saham

Namanya berinvestasi, saham juga punya kerugian Mom. Beberapa kerugian yang perlu Mom tahu antara lain:

1. Capital Loss

Yup, ini adalah kebalikan dari Capital Gain. Jadi, kondisi ini terjadi bila Mom terpaksa membeli saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya, saham DAD yang dibeli dengan harga Rp2.000 per saham, karena situasi sedang buntung, harga saham turun hingga Rp1.400.

Mom memang punya pilihan untuk tidak menjual. Saat-saat seperti ini insting Mom yang jadi pegangan. Kalau Mom yakin harga saham suatu saat akan naik lagi, Mom bisa bertahan untuk tidak menjual.

Sebaliknya, kalau Mom merasa kinerja perusahaan tak lagi cemerlang, maka ini saat yang tepat untuk menjual.

2. Risiko Likuidasi

Risiko ini terjadi jika perusahaan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau terpaksa dibubarkan. Dalam hal ini, Mom sebagai pemegang saham akan mendapat prioritas terakhir setelah semua kewajiban perusahaan dapat dilunasi. Jika masih ada sisa, maka Mom baru bisa memperoleh hasil dari likuidasi tersebut.

Ini risiko yang paling terberat. Maka dari itu, Mom harus rajin-rajin mengikuti perkembangan perusahaan ya.

Jenis-jenis saham

Secara umum, saham bisa dibagi jadi dua kategori utama.

Pertama, saham biasa. Saham biasa berbentuk sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan.

Kedua, saham preferen. Pemilik saham ini memiliki hak lebih dibanding pemilik biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa.

Saham ini mempunyai gabungan sifat antara obligasi dan saham biasa (hybrid). Saham ini bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tapi juga bisa tidak.

Sementara, bila dilihat dari kinerja perdagangan, saham juga bisa dikelompokkan menjadi 5 jenis:

  1. BlueChip Stocks

Saham biasa dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) dalam industri sejenisnya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. Beberapa contoh saham BlueChip biasanya ada pada sektor perbankan dan konsumsi.

  1. Income Stocks

Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Saham seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai dan tidak suka menekan laba serta tidak mementingkan potensi.

  1. Growth Stocks

(Well – Known) adalah Saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.

(Lesser – Known) adalah Saham dari emiten yang tidak sebagai pemimpin dalam industri, namun memiliki ciri growth stock.

  1. Speculative Stock

Saham dari suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan setiap tahunnya, namun memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi pada masa mendatang, meski tetap belum pasti.

  1. Counter Cyclical Stock

Saham yang tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.